Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengapresiasi kinerja dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang telah mengungkap sebanyak 244 kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan kejahatan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) .

Pengungkapan kejahatan perdagangan orang dan kejahatan perlindungan kepada PMI itu dilakukan sejak tanggal 5 sampai dengan 13 Juni 2023.

"Perdagangan manusia yang sudah ditangani sebanyak 180 kasus dan kejahatan perlindungan PMI sebanyak 64 kasus. Pengungkapan itu dalam 1 minggu saja, sejak tanggal 5 sampai 13 Juni 2023," kata Mahfud MD kepada wartawan di Kantor BP2MI, Jakarta Selatan, Senin, 19 Juni.

Dari 244 kasus, sebanyak 284 tersangka ditangkap. Sementara total korban dari kejahatan itu sebanyak 1.006 orang.

"36 kasus masih dalam penyelidikan, 176 kasus sudah penyidikan terhitung sejak tanggal 5 sampai 13 Juni 2023," ujarnya.

Mahfud merinci, wilayah terbanyak kasus kejahatan TPPO dan kejahatan perlindungan PMI terjadi di wilayah Kalimantan Barat.

"Jadi 3 wilayah yang terbanyak kasusnya di Kalimantan Barat terdapat 36 kasus, Jawa Barat 34 kasus dan Jawa Tengah 30 kasus. Sementara wilayah dengan kasus TPPO terbanyak berada di Sumatera Utara dan Kalimantan Barat sebanyak 135 korban dan NTT ada 82 korban. Ini (kejadian) dalam bulan Juni sudah banyak banget," paparnya.

Menurut Mahfud, 93 persen korban sudah berusia dewasa, diantaranya 134 orang laki - laki dan 116 orang perempuan. Artinya ada 70 persen korbannya itu anak-anak belum dewasa.

"Kita memberi apresiasi kepada BP2MI dan khususnya Polri yang telah melakukan langkah cepat dan produktif sejak mendapat arahan dari Presiden pada rapat terbatas kabinet 30 mei 2023," imbuhnya.