JAKARTA - Menhan Prabowo Subianto menyebut industri pertahanan sebagai hal yang vital bagi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Sebab Indonesia merupakan negara yang besar dan kaya akan sumber daya.
"Industri pertahanan adalah bagian vital, bagian yang menentukan dari kemerdekaan kita, kedaulatan kita," kata Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara The 1st DEFEND ID's Day di Hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat dilansir ANTARA, Kamis, 15 Juni.
Prabowo menjelaskan, Indonesia memiliki luas wilayah yang sama dengan seluruh Eropa Barat. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, sekaligus menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia.
"Dan kita memiliki sumber alam yang begitu luar biasa kayanya. Begitu banyak pakar, lembaga-lembaga internasional mengatakan dengan proyeksi sekarang, dengan parameter sekarang, kita akan menjadi, dalam waktu yang tidak lama lagi, kemungkinan besar ekonomi ke-8, ke-7, bahkan ada yg mengatakan ke-5 atau ke-4 terbesar di dunia," ujarnya.
Namun, lanjut Prabowo, Indonesia tidak boleh lekas puas dengan indikator tersebut. Menurutnya, bangsa Indonesia harus mampu memanfaatkan, mengelola, dan menjaga kekayaan yang dimiliki.
"Jadi, tiga hal itu akan menentukan apakah kita mampu terus naik jadi negara yang makmur atau tidak. Itu yang kita inginkan: kita ingin menjadi negara yang maju; kita ingin jadi negara makmur," ujar Prabowo.
Prabowo menyebut dengan kekayaan yang dimiliki itu, Indonesia tidak boleh lengah akan potensi bahaya yang ditimbulkan. Karena itu, kata dia, industri pertahanan menjadi poin vital bagi Indonesia.
BACA JUGA:
"Negara sekaya kita, negara sebesar kita, selalu akan diganggu, selalu kekayaannya akan berusaha diambil, ini adalah hukum alam. Kekayaan kita macam-macam, macam-macam (pula) strategi, ulah, teknik, bagaimana mencuri kekayaan Indonesia, karena itu Indonesia harus kuat, pertahanan kita harus kuat," imbuh Menhan.
Dia mengatakan, kekuatan pertahanan Indonesia adalah mutlak. Pasalnya, dirinya menilai persaingan antarbangsa dewasa ini semakin keras.
"Indonesia harus waspada dan Indonesia harus kuat, ini adalah hukum sejarah, yang tidak kuat akan diinjak-injak dan dijajah kembali. Penjajahan zaman sekarang tidak seperti dulu, sekarang tidak kelihatan, tapi macam-macam mereka untuk menguasai," kata Prabowo.