MEDAN - Polrestabes Medan hingga kini masih melakukan penyelidikan kematian seorang mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU), Mahira (19) di rumah korban di Kota Medan, Sumatera Utara.
Polisi masih melakukan pendalaman terkait dengan misteri kematian mahasiswi USU, Mahira.
"Berdasarkan serangkaian pemeriksaan, polisi masih menduga kasus ini bunuh diri," kata Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda dilansir ANTARA, Rabu, 14 Juni.
Valentino menyebutkan kasus kematian mahasiswi USU, Mahira mengarah ke bunuh diri, bukan dugaan pembunuhan oleh orang dekat.
Dari pemeriksaan handphone, Mahira sebelum ditemukan tewas, sempat memesan racun jenis potas melalui aplikasi online di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Bahwa pemesanan racun, lewat salah satu aplikator yang sudah kita periksa di sana sudah benar, almarhumah memesan, lalu si pengirim nya sudah kita cek betul-betul. Ternyata mengirim ke almarhumah, yang dipesan racun potas," kata Valentino.
BACA JUGA:
Setelah mendapatkan racun tersebut, Mahira mencari cara-cara untuk bunuh diri melalui internet.
Polisi juga telah menemukan bukti racun tersebut di rumah Mahira.
"Ada (kita amankan), termasuk alat yang membantu (Mahira bunuh diri), itu pakai teh manis, lalu diminumnya, kira-kira gitu," katanya.
Saat ini Polrestabes Medan masih menunggu hasil dari laboratorium forensik Polda Sumut. Dalam waktu dekat informasi tersebut akan di detailkan penyidik.
"Ini nanti semuanya akan di kasih keterangan oleh Labfor dan juga dari rumah sakit, kita tunggu itu saja, karena ini sudah proses ekshumasi dan lain -lain," kata Kapolrestabes Medan.