Mengenal Fenomena Tanah Longsor yang Sering Terjadi di Indonesia
Ilustrasi longsor di NTT (dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia berlokasi pada pertemuan tiga lempeng dunia yakni Eurasia, Pasifik, dan Australia yang bergerak saling menumbuk. Dampak tumbukan di masa lalu itulah yang menciptakan penunjam memanjang yang kini dikenal sebagai pulau-pulau besar di Indonesia. 

Mulai dari di sebelah Barat Pulau Sumatera, sebelah Selatan Pulau Jawa sampai ke Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah Utara Kepulauan Maluku, dan sebelah Utara Papua. 

Seperti yang dilansir VOI dari laman Esdm.go.id, Konsekuensi lain dari tumbukan itu juga menciptakan palung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di busur kepulauan, sebaran gunungapi, dan sebaran sumber gempabumi.  

Bahkan tercatat Gunung api yang ada di Indonesia berjumlah 129. 13 persen di antaranya merupakan jumlah gunung berapi aktif di dunia. 

Dengan demikian Indonesia menjadi negara yang sangat rawan terhadap bencana alam, baik itu musibah letusan gunung api hingga gempa bumi. Bahkan di sebagian pesisir pantai Indonesia yang berpapasan dengan samudra, gempa bumi di dasar laut bisa memicu terjadinya Tsunami. 

Dari sebagian peristiwa bencana yang terjadi, musibah longsor cukup sering melanda Indonesia. Mengingat sedimen tanah yang acap kali di temui di Indonesia berasal dari hasil letusan gunung berapi. 

Tanah jenis ini mempunyai komposisi beberapa besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Sedimen tanah pelapukan semacam ini akan berpotensi mengakibatkan longsor pada musim penghujan. 

Peristiwa tanah longsor secara umun dipahami sebagai pergerakan atau perpindahan tanah atau meterial lereng ke bawah atau keluar dari lereng. Dikutip dari esdm.go.id, tanah longsor terbagi menjadi 6 jenis, yaitu rayapan tanah, aliran bahan rombakan, longsoran translasi, runtuhan batu, longsoran rotasi, dan pergerakan blok.

Adapun tanah longsor yang paling sering terjadi di Indonesia adalah tanah longsor translasi dan tanah longsor. Berikut ini adalah penjelasan dari tanah longsor translasi, rotasi, dan jenis tanah longsor yang lain. 

ilustrasi longsor (pinterest)

Longsoran Translasi

Longsoran yaitu ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 

Longsoran Rotasi

Longsor Rotasi merupakan longsor yang terpengaruh karena  bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. 

Pergerakan Blok

Pergerakan blok ialah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu. 

Runtuhan Batu

Runtuhan batu terjadi dikala sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan metode jatuh bebas. Biasanya terjadi pada lereng yang curam sampai menggantung terutamanya di tempat pantai. Batu-batu besar yang jatuh bisa menyebabkan kerusakan yang parah. 

Rayapan Tanah

Rayapan Tanah merupakan tipe tanah longsor yang bergerak lambat. Tipe tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Tipe tanah longsor ini hampir tak bisa dikenali. Sesudah waktu yang cukup lama longsor tipe rayapan ini dapat menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.

Aliran Bahan Rombakan

Tipe tanah longsor ini terjadi saat massa tanah bergerak ditunjang oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan tipe materialnya. 

Gerakannya terjadi di sepanjang jurang dan sanggup menempuh ratusan meter jauhnya. Di sebagian daerah dapat hingga ribuan meter seperti di tempat aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini bisa menelan korbancukup banyak.