Selama Mei 2023, 16,3 Juta Benih Udang Vaname Masuk Sumbar
Udang vaname (Dok. Unsplash)

Bagikan:

PADANG- Sebagai salah satu udang putih yang cukup komersial, budidaya udang vaname di Indonesia saat ini merupakan andalan sektor perikanan budidaya dan menjadi prioritas pengembangan akuakultur demi meningkatkan perekonomian nasional.

Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (SKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan Padang, Sumatera Barat, mencatat sebanyak 16,3 juta benih udang vaname masuk ke Sumbar sepanjang Mei 2023.

Kepala SKIPM Padang Abdur Rahman di Padang, Sabtu, mengatakan sebanyak 16,3 juta benih udang vaname itu memiliki nilai ekonomi sebesar Rp978 juta.

"Jumlah ini jauh meningkat dibandingkan bulan April 2023 yang berjumlah 3,5 juta," kata dia dikutip ANTARA, Sabtu, 10 Juni.

Sementara, ia mengatakan sepanjang Mei 2023 total komoditas hasil perikanan yang masuk ke Sumbar senilai Rp1,98 miliar.

"Kita mengeluarkan 72 surat kesehatan ikan setelah melakukan pemeriksaan hasil perikanan yang masuk tersebut," kata dia

Pada April 2023, total nilai hasil perikanan yang masuk ke Sumbar Rp781 juta dengan 32 surat kesehatan yang dikeluarkan SKIPM.

Abdur menambahkan selain benih udang vaname, ada sejumlah komoditas hasil perikanan masuk ke daerah setempat seperti ikan hias air tawar sebanyak 58.819 ekor dengan nilai Rp294 juta, ikan cupang 6.955 ekor dengan nilai Rp695 juta, kura kura brasil 275 ekor senilai Rp1,37 juta, induk lele 96 ekor senilai Rp5,7 juta, 28 kilogram pakan alami senilai Rp3,6 juta dan 22 kilogram hasil perikanan lainnya senilai Rp3 juta.

"Hasil perikanan itu didatangkan dari sejumlah daerah seperti Jakarta, Surabaya, Bakauheni, Batam, dan lainnya," kata dia.

Sebelum masuk ke Sumbar, pihaknya melakukan cek secara fisik kesegaran ikan hasil tangkapan dengan ciri-ciri daging ikan masih kenyal dan mata ikan yang masih cerah. Pihaknya juga mengambil sampel ikan untuk diperiksa ke laboratorium.

"Di laboratorium kami akan memastikan apakah ikan ini bebas dari formalin, histamin, logam berat dan sesuai dengan permintaan. Apabila, bebas maka mereka akan diberikan sertifikat yang menyatakan ikan bersih dari penyakit dan layak ekspor," kata dia.

Menurut dia, seluruh fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh SKIPM Padang telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional untuk memastikan ikan yang akan dikonsumsi masyarakat maupun diekspor terjamin mutunya.