Bagikan:

YOGYAKARTA - Bentrok di Yogja terjadi pada Minggu 4 Juni 2023 antara PSHT dan Brajamusti. Dua kelompok masa tersebut memenuhi jalan Taman Siswa Yogyakarta.

PSHT merupakan singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate. Sebuah organisasi pencak silat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Sedangkan Brajamusti adalah suporter klub sepak bola di Jogja, PSIM. PSIM yang telah didirikan sejak 5 September 1929.

Kejadian bentrok PSHT dan Brajamusti di area Tamansiswa dipicu oleh kejadian di Parang Tritis pada 27 Mei 2023 lalu.

Bentrok di Parangtritis terjadi saat oknum dari Brajamusti sedang menggelar acara dengan suara musik yang cukup keras.

Acara yang berlangsung di Vila Pondok Bambo Rando di Jalan Parangtritis RT007, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek membawa buntut yang panjang.

Dimulai dari suara musik yang tidak kunjung mereda hingga pukul 01.00 WIB memicu kedatangan Ali Susanto Joko Saputro dan sejumlah warga untuk medatangi suara musik.

Di sana, kedatangan Ali yang juga merupakan suami dari anggota DPRD DIY, Tustiyani tidak disambut dengan baik bahkan menimbulkan pengeroyokan dengan senjata tajam yang mengakibatkan Ali mengalami luka sayatan di bagian tangan dan kepala. Ali yang dilarikan ke rumah sakit mendapat 16 jahitan di tangan dan enam jahitan di kepala.

Ali merupakan anggota PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) sehingga memicu kemarahan ratusan anggota PSHT yang kemudian mendatangi Polres Bantul pada tanggal 29 Mei 2023. Mereka meminta untuk segera menangkap oknum Brajamusti. Polisi pada saat itu mengaku sudah mengantungi nama para pengeroyok.

Pada tanggal 4 Juni pukul 16.30-17.00 rombongan PSHT berdatangan menuju markas PSIM dan Brajamusti. Rombongan tersebut dicegat Brajamusti di wilayah Gor Amongrogo dijalan Kenari yang berdekatan dengan wilayah Mandala Krida.

Bentrok tidak terelakan dengan pelemparan batu antar kelompok yang membuat warga setempat juga menjadi ikut terlibat dan membuat kerusuhan yang lebih besar.

Pukul 17.30 WIB: Perempatan Stadion Mandala Krida dan GOR Among Rogo yang berada di jalan Kenari dijaga ketat oleh pihak kepolisian yang menjaga agar kelompok massa tidak masuk ke Mandala Krida.

Di satu sisi penjagaan juga terfokus di Wilayah Mandala Krida karena akan ada konser Raissa, Vierratale dan Ndarboy akan berlangsung pada malam harinya.

Pukul 17.46 WIB: Rombongan PSHT diarahkan keluar dari jalan Kenari menuju jalan Kusumanegara.

Pukul 18.15 WIB: Rombongan PSHT yang berada di jalan Kusumanegara diarahkan ke Jalan Tamansiswa.

Pukul 18.55 WIB: Rombongan PSHT yang sudah berada di jalan Tamansiswa kemudian diminta putar balik ke arah utara Jalan Tamansiswa karena diduga kelompok massa lain sudah menunggu di selatan jalan Tamansiswa. Namun bentrok sudah terlanjur terjadi.

Pukul 20.00 WIB: Bentrokan sudah reda, batu dan kaca pecah berderakan di jalan. Rombongan PSHT akhirnya diamankan pihak kepolisian dan dibawa ke Polda DIY.