TANGERANG - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan, Yepi Suherman memastikan di wilayahnya belum ada laporan hewan kurban yang terinfeksi Lumpy skin diseses (LSD) atau penyakit benjolan pada kulit.
“Iya, belum. Kita dari tim Puskeswan kan hampir tiap hari keliling kan ya, tempat perternak hewan sama kontrol penjual sapi-sapi kurban. Belum ada indikasi penyakit itu,” kata Yepi saat dikonfirmasi, Minggu, 6 Juni.
Dalam kesempatannya, Yepi menerangkan hewan-hewan yang terinfeksi virus tersebut biasanya terdapat benjolan cukup banyak pada kulit.
Oleh sebab itu, untuk langkah preventif, ia menyarankan kepada pemilik lapak, apabila menemukan hewan-hewan bergejala untuk segera melapor. Agar dipisahkan dengan hewan yang sehat.
“Kalau ada tanda-tanda agar dipisahkan tempat penyimpanan dengan yg sehat, diobatin dulu atau divaksinasi dulu,” katanya.
Selain itu, ia juga menghimbau kepada pemilik lapak, sebelum hewan-hewannya dikirimkan ke tempat penjualan, agar melapor terlebih dahulu ke pihaknya.
Sehingga dilakukan pemeriksaan, kemudian pemilik lapak mendapatkan SKH dan tempatnya ditempelkan stiker petanda bahwa hewan-hewan yang dijual sudah terbebas dari penyakit.
BACA JUGA:
“Sebaiknnya sebelum mengirim hewan kurban. Terutama daerah banyak wabahnya, harus ada Sertifikat Kesehatan Hewan (SKH) dulu supaya menjamin agar mereka yang bawa tidak teridentifikasi penyakit tersebut. Nanti kalau sudah diperiksa dipasang stiker dilapak-lapaknya,” tutupnya.