Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) mengumumkan dukungan mereka terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada pemilihan presiden yang akan datang tahun 2024.

Deklarasi dukungan ini dilakukan di Rumah Cerdas Ganjar Pranowo yang terletak di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung. Para alumni tersebut tergabung dalam alumni ITB Sobat (AIS) Ganjar Pranowo.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) AIS Ganjar Pranowo, Utju Suiatna menyatakan, alumni ITB yang tergabung dalam AIS Ganjar Pranowo telah lama mendukung Ganjar Pranowo. Namun, deklarasi dukungan ini dilakukan setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

“Sebetulnya untuk mendukung pak Ganjar ini sudah sejak lama alumni ITB ini mempunyai suara yang sama, tapi kepastian pencapresan baru terjadi pada akhir April kemarin. Sehingga kita mulai bisa ikut mendukung karena sudah ada kepastian terkait pencapresan," ucap lulusan ITB tahun 87 ini di Kota Bandung, Jumat 2 Juni.

Setelah melakukan deklarasi dukungan, ia akan meluncurkan program rumah cerdas. Ruang tersebut menjadi tempat gerakan relawan untuk menyosialisasikan Gubernur Jawa Tengah itu dan program-programnya.

Utju mengatakan rumah cerdas akan didirikan di sejumlah wilayah di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Program lainnya yang akan dikerjakan yaitu pemberdayaan masyarakat termasuk ikut mendorong pilpres berjalan lancar tanpa hoaks.

"Kita ingin ikut mencerdaskan bangsa, jadi jangan sampai kontestasi pilpres ini diwarnai dengan informasi hoaks, fitnah dan menyesatkan. Ini yang kita lakukan agar masyarakat bisa memilih informasi yang benar," kata dia.

Ketua AIS Ganjar Pranowo Indracahya Kusumasubrata mengatakan alumni ITB yang tergabung dalam grup relawan ini mulai dari angkatan 1968 hingga angkatan 2016. Ia mendorong agar pilpres berjalan dengan aman, lancar serta tidak terjadi benturan keras.

"Kita ingin pilpres ini berjalan aman, lancar dan tidak terjadi benturan. Kan hanya memilih bukan perang, soal beda pilihan kan tidak harus bermusuhan, apalagi mayoritas kita itu Islam dan dalam Islam jelas sekali, kita itu disuruh untuk bekerja sama dalam kebaikan dan dilarang bermusuhan," jelas dia.

Indra mengajak seluruh pihak untuk menjaga proses pemilihan presiden agar tidak terjadi konflik dan korban. Ia pun menginginkan yang terpilih menjadi presiden merupakan yang terbaik.