JABAR - Bawaslu Kabupaten Garut menyampaikan tiga bakal calon legislatif (bacaleg) dari NasDem tidak masuk dalam pelanggaran pidana pemilu.
Ketua Bawaslu Kabupaten Garut Ipa Hafsiah Yakin mengatakan hal itu disepakati berdasarkan hasil rapat pleno dan melakukan tahapan klarifikasi terhadap tiga bacaleg. Maka dari itu proses penanganan kasus ini telah selesai.
"Nyawer setelah melakukan pendaftaran bakal calon anggota DPRD Kabupaten Garut Pemilu tahun 2024, tidak bisa dijadikan temuan, sebagai pelanggaran pemilu oleh Bawaslu Kabupaten Garut sesuai dengan Perbawaslu Nomor 7 tahun 2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum," katanya saat jumpa pers hasil pleno penanganan kasus sawer uang bacaleg dari NasDem di Garut, Selasa 30 Mei, disitat Antara.
Ia menuturkan, Bawaslu Garut sudah melakukan proses penanganan kasus sawer uang oleh tiga bacaleg dari Partai NasDem yang dilakukan di lingkungan KPU Garut, 11 Mei 2023.
Sejak temuan itu, Ipa bilang Bawaslu Garut melakukan rapat pleno kemudian memanggil sejumlah saksi dan pihak terkait yakni Ketua KPU Garut Junaidin Basri, lalu tiga bacaleg di antaranya Ketua Partai NasDem Diah Kurniasari, Suherman, dan Iwan Setiawan.
Ia menyampaikan, hasil klarifikasi dari ketiga bacaleg mengaku aksi sawer sambil naik dodombaan itu karena spontanitas, atau tidak ada unsur kesengajaan.
"Hasil klarifikasi yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Garut terhadap atas nama Diah Kurniasari, Suherman dan Iwan Setiawan dalam aksi nyawer sejumlah uang, tidak ada unsur kesengajaan," tuturnya.
BACA JUGA:
Ia bilang, setelah klarifikasi terhadap tiga bacaleg itu, selanjutnya Bawaslu Garut melakukan rapat pleno untuk menentukan ada atau tidak adanya unsur pelanggaran pemilu.
Berdasarkan kajian hukum, kata dia, tidak ada pelanggaran hukum atau politik uang karena saat ini belum memasuki tahap kampanye atau belum ditetapkan nama caleg yang menjadi peserta pemilihan legislatif.
Seusai Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024 bahwa tahapan kampanye dimulai 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024.
"Waktu kejadian aksi sawer yang dilakukan oleh bakal calon anggota DPRD Kabupaten Garut dari Partai NasDem di luar tahapan kampanye," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPD NasDem Garut, kemudian bacaleg dari NasDem yakni Suherman mantan pejabat birokrat Pemkab Garut, dan seorang kader sambil naik dodombaan melempar-lemparkan uang di lingkungan Kantor KPU Garut, Kamis 11 Mei.
Ketua DPD NasDem Garut Diah Kurniasari setelah memberikan klarifikasi kepada Bawaslu Garut menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat maupun KPU Garut sebagai penyelenggara pemilu terkait adanya aksi sawer uang.