JAKARTA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan upaya berkelanjutan (sustainable) dalam kebijakan publik merupakan hal yang penting, dan jangan mencampuradukkan dengan urusan politik sesaat.
"Ayo sama-sama menentukan standar itu sehingga tidak dikuyo-kuyo (dicampur aduk) dengan kepentingan politik sesaat," ujar Emil usai diskusi panel kebijakan publik dalam acara Alumni Connect Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia di Jakarta dilansir ANTARA, Jumat, 26 Mei.
Menurut dia, diskursus upaya berkelanjutan sudah menjadi isu penting dewasa ini. Pasalnya, dampak perubahan iklim sudah nyata dirasakan, seperti adanya peningkatan temperatur dan tingkat air laut.
"Jadi, untuk hal-hal tertentu politik ojo melo-melo, jangan ikut-ikut karena sudah pakemnya iklim perubahan itu ada. Kita harus melakukan a, b, c, d, e, jangan ditawar-tawar lagi," kata dia.
Wagub Jatim menilai sustainable merupakan topik yang cenderung tidak digubris. Padahal, kata dia, Indonesia merupakan negara yang ingin menjadi salah satu perintis dalam upaya menanggulangi permasalahan iklim.
Emil mengajak seluruh pihak untuk mendorong kekuatan moral dan praktis demi terciptanya kesadaran penuh bahwa upaya penyelamatan lingkungan sangat penting.
BACA JUGA:
"Maka dari itu, kita perlu peran dari semua elemen, termasuk rekan-rekan PPI Dunia untuk membangun sebuah moral force atau kekuatan moral maupun juga kekuatan praktis. Dengan demikian, masyarakat menyadari bahwa yaudah (ya sudah, red.) ini memang sesuatu yang harus kita tempuh," kata Emil.
Emil menerangkan isu lingkungan dan gerakan berkelanjutan juga membutuhkan peran teknokrat.
"Kalau ada para teknokrat, teknokrat itu harus bisa mewarnai diskursus ini dengan kaidah-kaidah yang harusnya diikuti," ucapnya.
Dia memperingatkan agar politisi tidak menjadikan isu ini sebagai pendongkrak suara semata.
"Nah, baru politisi ini kemudian tidak bisa sembarangan saja mengambil hal-hal istilahnya politically convenient, sesuatu yang gampang-gampang saja untuk menggalang suara," ujar dia.