Bagikan:

PAPUA - Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyatakan, pembebasan sandera yang hingga kini ditawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua mengedepankan komunikasi.

"Memang benar saat ini pembebasan sandera berkebangsaan Selandia Baru lebih mengedepankan komunikasi," kata Pangdam XVII Cenderawasih di Jayapura, Papua, Rabu 25 Mei, disitat Antara.

Pihaknya tidak menghendaki ada pertumpahan darah karena itu akan membuat permasalahan yang sangat banyak sehingga tetap akan mengedepankan komunikasi yang baik dalam pembebasan pilot.

Pangdam XVII Cenderawasih memastikan pembebasan pilot akan tetap diupayakan.

Menurutnya, kasus yang dialami pilot Susi Air ini diharapkan menjadi pelajaran bagi semuanya, termasuk masyarakat Papua karena merugikan banyak orang.

"Upaya pembebasan akan melibatkan semua komponen masyarakat, " kata Pangdam XVII Cenderawasih

Dia menambahkan, Kodam XVII Cenderawasih akan menjembatani dua pemikiran berbeda dari NKRI dan KKB.  "Sehingga kita harus mengenali, mendatangi serta memberikan solusi ke masyarakat," ujarnya.

Dia bilang, Kodam XVII Cenderawasih siap menjadi mediator apabila ada masyarakat yang mengalami kesulitan untuk menyampaikannya kepada para pemangku kepentingan alias stakeholder. "Daerah ini bukan daerah rawan karena itu terjadi tidak di semua wilayah Papua, " imbuhnya.

Seperti diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya menawan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sejak 7 Februari.

Penahanan dilakukan sesaat setelah pesawat Susi Air yang dikemudikannya mendarat di lapangan terbang Paro, Nduga.

Egianus Kogoya dan kelompoknya juga membakar pesawat yang dikemudikan Philip Mark Mehrtens.