JAKARTA - Peristiwa penyerangan terhadap petugas gabungan Polres Metro Jakarta Timur oleh sekelompok pemuda di kawasan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, terjadi ketika aparat kepolisian melakukan pengamanan di lokasi.
"Polisi melerai dan melakukan penegakkan hukum di tengah-tengah warga yang bertikai. Kemudian karena terjepit akhirnya kami menyelamatkan diri. Jadi bukannya kita diserang habis apel, tapi kita melerai dan terjepit di tengah antara dua kelompok warga yang tawuran," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata saat dikonfirmasi, Rabu, 24 Mei.
Seperti diketahui, perkelahian antara dua kelompok warga RW 07 dan 08, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara tejadi pada Sabtu kemarin, 20 Mei.
"Jadi dari RW 07 Mayong menyerang ke RW 08 sehingga menyebabkan dua terluka akibat sajam, dan pengrusakan terhadap kendaraan roda empat dan roda dua," ujarnya.
Tawuran kembali terjadi pada Minggu, 21 Mei. Warga dari RW 07 menyerang RW 08 sehingga menyebabkan terbakarnya kendaraan roda dua.
"Posisi Polri adalah melerai, lakukan pengaman dan mengamankan situasi, sehingga mereka bisa bubar kembali ke tempat masing-masing dan tidak berkelahi lagi," katanya.
Hingga hari ini pada Rabu, 24 Mei, personel gabungan dari Satuan Brimob dan Sabhara Polda masih lakukan pengamanan di lokasi selama 24 jam.
BACA JUGA:
"Saya perlu luruskan, jadi bukan habis apel lalu diserang. Itu sedang dalam perkelahian antara warga. Polisi melerai ada di tengah, sehingga karena terjepit akhirnya kami menyelamatkan diri. Jadi, ini antara warga bukan kepolisian dengan warga," katanya.
Sebelumnya diberitakan, anggota kepolisian yang tengah berjaga - jaga di kantor sekretariat RW 7, Cipinang Besar Utara diserang oleh para pemuda pada Sabtu kemarin. Sejumlah remaja dengan menggunakan petasan menyerang aparat kepolisian yang berjaga.
Kejadian itu juga sempat terekam video amatir. Dalam rekaman video amatir itu nampak sejumlah anggota kepolisian dari Polsek Jatinegara diserang saat melakukan penjagaan.
Petugas yang di serang langsung berusaha menyelamatkan diri, lantaran jumlah remaja yang melakukan penyerangan berjumlah puluhan orang. Tawuran warga pun kembali pecah. Sejumlah rumah warga dan toko mengalami kerusakan, bahkan 1 motor warga dibakar oleh para pelaku tawuran.