Bagikan:

JAKARTA - Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto unggul dengan elektabilitas 25,1 persen, sekaligus mengalahkan Ganjar Pranowo (24,0 persen) dan Anies Baswedan (19,5 persen).

"Prabowo bisa mengalahkan Ganjar jika keduanya maju sebagai capres, sedangkan Anies melorot elektabilitasnya," ujar Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam keterangan dilansir ANTARA, Sabtu, 20 Mei.

Menurut Dendik, peta politik pencapresan akan didominasi perebutan posisi unggul antara Prabowo dan Ganjar.

"Menguatnya dukungan publik membuat Prabowo makin yakin untuk maju sebagai capres, dan menjadi magnet bagi partai-partai di luar koalisi PDIP," kata Dendik.

Sejauh ini, baru Gerindra dan PKB yang tetap pada komitmen mengusung Prabowo, tergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Golkar yang memimpin Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) disebut-sebut bakal bergabung setelah PPP merapat ke PDIP.

"Upaya membentuk koalisi besar sedikit terhambat dengan manuver PDIP mencapreskan Ganjar, terbukti dari lepasnya PPP yang turut mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar," ujar Dendik menjelaskan.

Di luar tiga besar, papan tengah bursa capres masih dikuasai oleh nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono (4,8 persen) dan Ridwan Kamil (4,5 persen). Kejutan terjadi dengan menanjakknya elektabilitas Puan (4,0 persen) hingga menggeser Sandiaga Uno (3,6 persen).

Berikutnya ada Erick Thohir (2,5 persen), Khofifah Indar Parawansa (1,5 persen), Airlangga Hartarto (1,3 persen), dan Mahfud MD (1,0 persen).

"Kejutan lainnya adalah masuknya nama putra sulung Presiden Jokowi, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1,0 persen)," kata Dendik.

Sisanya menempati jajaran papan bawah, seperti Andika Perkasa (0,7 persen), Yenny Wahid (0,6 persen), Susi Pudjiastuti (0,5 persen), dan Muhaimin Iskandar (0,5 persen). Nama-nama lain totalnya 0,4 persen, dan sebagian menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 4,6 persen.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada tanggal 5—12 Mei 2023 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.