Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Andi Widjajanto mengatakan ada tiga arahan dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri saat dia akan dilantik pada Februari 2022. Pengarahan ini disampaikan saat keduanya melakukan pertemuan.

Hal ini disampaikan Andi saat memberi sambutan di acara peluncuran buku dalam rangka hari jadi ke-58 Lemhanas pada Sabtu, 20 Mei. Disebutkan arahan itu menjadi tiga komitmen ideologis yang terus dipegang dan dijalankan lembaga tersebut.

"Pertama arahan dari Ibu Megawati, perkuat nilai- nilai kebangsaan, terutama Pancasila 1 Juni. Arahan itu akan kami laksanakan secara dalam di tahun ini di tahun 2023 dengan melakukan kajian tentang Pancasila dilihat bagaimana Pancasila berhadapan dengan nilai- nilai global," kata Andi dalam sambutannya, Sabtu, 20 Mei.

Arahan berikutnya adalah memperkuat posisi Lemhanas sebagai sekolah kepempinan di bidang geopolitik. Diharapkan, lembaga ini bisa melatih dan melakukan kajian nilai kebangsaan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Ketiga, arahan dari Megawati juga sesuai amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk persiapan transformasi. "Kami juga merancang Indonesia yang baru, Indonesia smart, Indonesia yang green, Indonesia yang bisa menjadi global-hub. Itu yang akan menjadi tugas kami ketiga sesuai dengan penugasan kepada kami di awal 2022," jelas Andi.

"Kami di Lemhanas mendapat kehormatan yang luar biasa karena Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia berkenan hadir secara langsung untuk merayakan 58 tahun Lemhanas RI," sambungnya.

Adapun peluncuran buku ini dihadiri Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Di jajaran menteri, hadir juga Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi Teten Masduki, Wamen Dalam Negeri John Wempi Wetipo.

Dalam acara tersebut, selain peluncuran 58 buku mengenai Lemhannas, ada juga agenda bedah buku yang ditulis Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara'.