Bila Lihat Karhutla di Kalteng, BPBD Imbau Segera Lapor Lurah atau Polisi
Simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Kalteng, Rabu 26 April 2023. (ANTARA-Makna Zaezar)

Bagikan:

KALTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya meminta masyarakat yang mengetahui lingkungannya muncul kebakaran hutan dan lahan atau karhutla segera melapor.

Kabid dan Kesiapsiagaan di BPBD Kota Palangka Raya Heri Fauzi mengatakan pelaporan soal karhutla di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) ini bisa melewati kantor BPBD, kelurahan dan kepolisian terdekat

"Karena apabila lahan yang terbakar tersebut tidak segera ditindak lanjuti, tentunya akan menjalar kemana-mana apalagi kondisi semak belukar serta karakteristik tanah di daerah setempat kebanyakannya gambut," kata Heri di Palangka Raya, Kalteng, Rabu 17 Mei, disitat Antara.

Heri pun mengatakan jangan sekali-sekali masyarakat membakar lahan kosong pada saat cuaca panas di musim kemarau yang saat ini melanda Palangka Raya.

"Tanah gambut apabila terbakar sangat sulit dipadamkan, maka dari itu jangan sampai hal-hal tersebut terjadi di daerah kita. Bahkan masyarakat tidak boleh diam dalam persoalan ini, karena ini bisa membahayakan masyarakat salah satunya pemukiman warga yang dekat lahan yang terbakar," ucapnya.

Lebih lanjut, Heri menuturkan, sampai saat ini kejadian karhutla belum ditemukan. Namun, kata dia, personel BPBD Palangka Raya rutin patroli melintasi kelurahan rawan karhutla.

Adapun kecamatan yang patut diwaspadai terjadi karhutla seperti Kecamatan Jekan Raya, Pahandut, Bukit Batu.

Heri pun mengaku pihaknya waspada dan tidak pernah menyepelekan terkait potensi karhutla.

"Karena karhutla ini kapan saja bisa terjadi, penyebabnya kebanyakan akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab misalnya tak sengaja melempar puntung rokok ke semak belukar yang kondisinya kering sehingga semak-semak tersebut mudah terbakar," ujarnya.

"Imbauan terkait karhutla ini juga terus kami gencarkan ke masyarakat baik di tengah kota maupun di warga yang bermukim di daerah pinggiran kota. Hal ini dilakukan agar Kota Palangka Raya benar-benar terhindar dari yang namanya karhutla," sambung Heri.