JAKARTA- Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan (DIRCO) telah memanggil Duta Besar Amerika Serikat untuk negara ini, Reuben Brigety pada Jumat, 12 Mei atas pernyataan kontroversialnya kepada wartawan mengenai keyakinan Amerika Serikat bahwa Afrika Selatan telah memasok senjata kepada Rusia.
Usai pemanggilan, DIRCO menyebut Duta Besar AS tersebut telah meminta maaf kepada pemerintah dan rakyat Afrika Selatan atas pernyataannya mengenai pasokan senjata kepada Rusia.
DIRCO juga menyampaikan ketidaksenangan pemerintah Afrika Selatan terhadap perilaku dan pernyataan duta besar Amerika Serikat itu yang menuduh Afrika Selatan menjual senjata kepada Rusia.
“Setelah bertemu hari ini, Duta Besar Reuben Brigety mengakui telah melewati batas dan terus terang meminta maaf kepada pemerintah dan rakyat Afrika Selatan,” kata DIRCO, Jumat waktu setempat.
Istana Kepresidenan Afrika Selatan menyatakan sangat memprihatinkan pernyataan diplomat Amerika Serikat itu dan akan mengadakan penyelidikan independen yang dipimpin seorang purna hakim untuk menyelidiki tudingan tersebut.
Brigety sebelumnya mengungkapkan sebuah kapal kargo Rusia bernama Lady R yang berlabuh di pangkalan angkatan laut Simon's Town di Cape Town dari 6-8 Desember 2022 telah memuat senjata dan amunisi saat kembali ke Rusia.
Usai dipanggil dan berbicara dengan Menteri Luar Negeri Afsel Naledi Pandor, Brigety mengakui telah menimbulkan kesalahpahaman di Afrika Selatan.
“Saya menegaskan kembali kemitraan yang kuat antara kedua negara kami dan agenda penting yang diembankan presiden kami kepada kami," cuit dia dalam Twitter dikutip ANTARA, Sabtu, 13 Mei.
DIRCO mendesak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Pretoria untuk menggunakan saluran diplomatik yang ada untuk menyampaikan keprihatinan atau mencari penjelasan untuk kesalahpahaman yang mungkin timbul dari hubungan kedua negara.
DIRCO menyatakan Afrika Selatan dikenal dunia karena memiliki salah satu proses paling ketat saat harus menjual senjata ke negara lain.
“Proses ini dikelola oleh Komisi Pengawasan Senjata Nasional (NCACC) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Parlemen, Undang-Undang Pengawasan Senjata Konvensional Nasional Nomer 41 Tahun 2002 (Undang-Undang NCAC), dan Konstitusi,” pungkas DIRCO.
BACA JUGA:
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk menekankan pentingnya kemitraan strategis antara kedua negara.