JAKARTA - Wakil Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Banjir Kalimantan Selatan (Kalsel) Brigjen TNI Firmansyah mengatakan, sebanyak 11 kabupaten dan kota terancam gagal panen akibat bencana banjir.
"Total lahan sawah yang terancam gagal panen seluas 18.356 hektare," kata Firmansyah saat konferensi pers perkembangan penanganan banjir di Kalsel dilansir Antara, Rabu, 20 Januari.
Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menambahkan, untuk mengatasi kekurangan pasokan gabah terutama di lokasi bencana setidaknya diperlukan bantuan benih padi sebanyak 500 ton.
BACA JUGA:
Banjir yang terjadi tidak hanya merusak areal persawahan masyarakat namun ikut merusak budi daya ikan.
Dari empat kecamatan yang dilanda banjir, sebanyak 48 petak kolam ikan, 67 keramba jaring apung dan 17 zak pakan ikan ikut terdampak banjir.
"Ini akan berimbas pada perekonomian di Kalimantan Selatan," ujar Firmansyah.
Selain itu, banjir juga mengakibatkan kerugian di sektor peternakan milik warga terutama di lima kabupaten dan kota yang terdampak. Kerugian yang dialami berupa ternak itik, sapi, kambing, ayam hingga kerbau.
Pada kesempatan itu, Firmansyah mengatakan terdapat beberapa kebutuhan yang diperlukan hingga masa tanggap darurat di antaranya tenda pengungsi sekitar 1.400 unit.
Selanjutnya peralatan dapur umum sekitar 80 set, perahu karet bermesin, perahu karet, tandon, tikar matras, alat penerangan, pakaian, popok bayi, masker, cairan pembersih tangan dan sebagainya.
"Kita juga membutuhkan makanan siap saji, susu, telur, susu bayi, beras, mie instan dan lain-lain," ujar dia.