Kabar Gembira untuk Petani yang Sawahnya Kebanjiran di Aceh, Dapat Bantuan Benih dari Pemerintah
Sawah masyarakat terendam banjir di Desa Lhok Seuntang, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (6/1/2021). ANTARA/HO

Bagikan:

ACEH - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara membantu benih padi kepada puluhan petani korban banjir di kabupaten tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi mengatakan, bantuan benih padi sebanyak 150 kilogram tersebut diberikan kepada 30 petani yang menjadi korban banjir pekan lalu.

"Bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban petani padi yang mengalami bencana alam banjir melanda Aceh Utara sepakan lalu," kata Erwandi di Aceh Utara, dilansir Antara, Rabu, 12 Januari.

Erwandi mengatakan bantuan benih padi tersebut diberikan secara bertahap di setiap kecamatan yang terdampak banjir. Bantuan tersebut merupakan bentuk kehadiran Pemkab Aceh Utara.

"Kami berharap bantuan benih padi ini bermanfaat bagi petani. Apalagi banyak petani mengalami kerugian setelah sawah mereka direndam banjir," kata Erwandi.

Erwandi mengatakan banjir yang terjadi akibat hujan lebat dan meluapnya sejumlah sungai di Kabupaten Aceh Utara menyebabkan 2.802 hektare areal persawahan terendam banjir

Erwandi mengatakan dari sebanyak 2.802 hektare areal persawahan terendam banjir tersebut, 43 hektare di antaranya sudah dipastikan gagal panen atau puso.

"Ribuan hektare areal persawahan terendam banjir tersebut tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara. Seluas 43 hektare di antaranya gagal panen atau puso," kata Erwandi.

Erwandi mengatakan luas sawah terdampak banjir dan padi yang mengalami puso masih kemungkinan bertambah, mengingat saat ini petugas masih mendata di lapangan.

"Potensi kerusakan atau puso terjadi apabila genangan air merendam lebih dari tiga hari. Sebab, batang padi akan cenderung rusak dan membusuk," kata Erwandi.

Erwandi mengatakan usia padi di area persawahan yang terendam banjir tersebut bervariasi karena penanaman padi di Kabupaten Aceh Utara tidak serentak.

"Umur padi bervariasi, mulai dari mulai tanam hingga memasuki musim panen. Jadwalnya penanamannya tidak serentak. Untuk kerugian, masih dalam pendataan," kata Erwandi.