Rusia Bantah Laporan yang Menyebut Pasukan Ukraina Mulai Melakukan Serangan Balik di Garis Depan
Ilustrasi militer Ukraina. (Sumber: President.gov.ua)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia pada Hari Kamis membantah laporan-laporan yang menyebutkan pasukan Ukraina mulai melakukan serangan balik dan terobosan di sepanjang garis depan, mengatakan situasi militer masih terkendali.

Moskow bereaksi setelah para bloger militer Rusia, yang menulis di aplikasi pesan Telegram, melaporkan apa yang mereka katakan sebagai kemajuan Ukraina di utara dan selatan Kota Bakhmut, Ukraina timur, dengan beberapa orang menilai serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu oleh pasukan pro-Kyiv telah dimulai.

"Pernyataan yang disebarkan oleh beberapa saluran Telegram mengenai 'terobosan pertahanan' yang terjadi di berbagai wilayah di sepanjang garis kontak militer. tidak sesuai dengan kenyataan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah unggahan Telegram, melansir Reuters 12 Mei.

"Situasi keseluruhan di area operasi militer khusus terkendali," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, menggunakan deskripsi Kremlin tentang perang di Ukraina.

Kemarin, Yevgeny Prigozhin, kepala tentara bayaran Grup Wagner Rusia yang memimpin pertempuran di Bakhmut, mengatakan operasi Ukraina "sayangnya, sebagian berhasil". Dia menyebut pernyataan Presiden Volodymyr Zelensky bahwa serangan balasan belum dimulai sebagai "tipuan".

Fakta bahwa kementerian Rusia merasa berkewajiban untuk mengeluarkan pernyataan tersebut, mencerminkan apa yang diakui Moskow sebagai operasi militer yang "sangat sulit".

Terpisah, Ukraina mengatakan mereka telah mendorong mundur pasukan Rusia selama beberapa hari terakhir di dekat Bakhmut.

Kendati demikian, serangan balasan besar-besaran yang melibatkan puluhan ribu tentara dan ratusan tank Barat masih dipersiapkan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan, serangan balasan yang direncanakan pihaknya belum dilakukan.

"Kami masih butuh sedikit waktu lagi," kata Presiden Zelensky dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Eropa.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan-laporan tersebut dan tidak jelas apakah pasukan Ukraina akan menyerang dengan kekuatan penuh, hanya melakukan serangan pengintaian bersenjata.

Terpisah, analis militer Ukraina Oleksandr Musiyenko mengatakan, para pendukung Kyiv memahami serangan balasan "mungkin tidak akan menghasilkan pengusiran pasukan Rusia secara menyeluruh dan kekalahan definitif Rusia di seluruh wilayah yang diduduki."

"Kami harus siap untuk perang yang akan berlanjut hingga tahun depan - atau bisa juga berakhir tahun ini," sebut Musiyenko kepada Radio NV Ukraina.

"Itu semua tergantung pada bagaimana pertempuran berkembang. Kami tidak bisa menjamin bagaimana serangan balasan akan berkembang," tandasnya.