Diminta Patuhi Aturan Internasional, China Balas Tuduh Negara G7
Jubir Kemlu China Wang Wenbin. (Twitter/@MFA_China)

Bagikan:

JAKARTA - China melancarkan tuduhan balasan terhadap para anggota G7 sebagai negara-negara maju yang paling banyak melanggar dan merusak aturan internasional.

"Saat meminta China menaati aturan internasional, G7 sendiri yang justru banyak melanggar dan merusak aturan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin dilansir ANTARA, Kamis, 11 Mei

Konferensi Tingkat Tinggi G7 yang diagendakan di Jepang bakal mendesak China agar menaati aturan internasional.

"Sebelum mendiskusikan aturan internasional, harus kita pastikan dulu seperti apa aturan internasional yang dimaksud itu," katanya dalam pengarahan pers rutin di Beijing.

Saat G7 menyebut aturan internasional, lanjut Wang, yang mereka maksudkan adalah aturan negara-negara Barat.

Ia mengungkapkan Amerika Serikat telah mengabaikan 17 kesepakatan internasional, termasuk kesepakatan dengan UNESCO dan Kesepakatan Paris.

"AS telah memata-matai negara-negara secara global tanpa pandang bulu, tidak terkecuali sekutunya di G7, negara-negara bersenjata kuat, memaksa secara ekonomi, dan campur tangan militer. AS secara terang-terangan menginvasi Afghanistan, Irak dan Suriah serta negara-negara lain yang lebih kecil dan lebih lemah daripada AS, membunuh dan menggusur puluhan juta warga sipil tak berdosa," ujar Wang.

Dia mendesak AS dan Jepang sebagai anggota G7 segera melunasi dulu tunggakan iuran di Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelum berbicara tentang aturan internasional.

"AS harus menarik pasukan yang menduduki Suriah secara ilegal, Jepang tidak bersikeras membuang limbah cair terkontaminasi nuklir ke laut, berhenti menghasut perpecahan dan konfrontasi, dan berhenti memanfaatkan aturan internasional demi mendapatkan keuntungan sendiri," ucapnya.

KTT G7 bakal digelar di Hiroshima, Jepang, selama tiga hari mulai 21 Mei.

Kepala negara atau kepala pemerintahan dari tujuh negara anggota, yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jepang selaku tuan rumah bakal menghadiri pertemuan tingkat tinggi tersebut.

Presiden Joko Widodo juga mendapatkan undangan dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk menghadiri KTT G7 di Hiroshima itu.