RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru Pecat Karyawan LGBT yang Cabuli Pasien
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

PEKANBARU - Pihak Rumah Sakit Islam Ibnu Sina di Kota Pekanbaru, Riau, memberhentikan karyawan yyang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu pasien berinisial D.

Direktur RSI Ibnu Sina Pekanbaru, dr. Tryanda Ferdyansyah menjelaskan pihaknya telah mengambil tindakan dengan memecat oknum karyawan yang merupakan petugas kerohanian tersebut setelah melakukan serangkaian penyelidikan.

"Kejadian ini diduga dilakukan oknum karyawan kontrak yang baru bekerja selama 10 bulan. Ini merupakan musibah besar bagi RSI Ibnu Sina Pekanbaru,” katanya dilansir ANTARA, Rabu, 10 Mei.

Di RSI Ibnu Sina memberikan pelayanan pemisahan gender sehingga pasien laki-laki hanya dilayani oleh tenaga medis laki-laki juga, begitu sebaliknya. Namun tak disangka hal tersebut masih menjadi celah terduga pelaku melakukan praktik LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).

Dikatakan Tryanda, RSI Ibnu Sina Pekanbaru menentang keras kasus pelecehan seksual apalagi LGBT. Selama 43 tahun berdiri, salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru ini berjalan dengan berlandaskan nilai-nilai syariat Islam, baik nilai aturan hingga prosedur pelayanan.

"Pelayanan pemisahan gender sebenarnya untuk mencegah kejadian pelecehan seksual. Namun hal yang terjadi ini merupakan sesuatu yang di luar nalar dan di luar norma, yaitu dilakukan pada sesama jenis," lanjutnya.

Tryanda menilai kejadian ini menunjukkan LGBT merupakan suatu permasalahan besar, bahkan telah menyusup ke institusi kesehatan. Bahkan bisa saja mengancam bangsa Indonesia.

Permasalahan ini telah menjadi PR baru bagi RSI Ibnu Sina Pekanbaru agar kasus-kasus serupa tidak akan terjadi lagi.

Terkait proses hukum, dikatakannya pihak RSI Ibnu Sina telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Polresta Pekanbaru dalam kelancaran penyelidikan. Beberapa rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi telah diamankan.

"Kami mendukung tindak lanjut proses hukum pada kasus ini. Kami juga sudah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban. Sebab walaupun ini dilakukan oleh oknum, namun kejadian tak pantas ini terjadi di rumah sakit kita," katanya.