MAKASSAR - Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan memantau langsung optimalisasi penerapan antrean pasien secara daring melalui aplikasi Mobile JKN di rumah sakit mitra kerjanya di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Dengan antrian online (daring) ini masyarakat yang ingin datang berobat ke rumah sakit tidak perlu menunggu dari pagi, mengurangi waktu antrean. Antrean online ini mengurangi penumpukan kunjungan peserta, dan wajah pelayanan kita menjadi lebih bagus," kata dia di Makassar, Jumat 17 Juni.
Menurut dia, pesatnya teknologi yang terus berkembang saat ini tidak bisa dimungkiri membuat berbagai inovasi hadir.
BPJS Kesehatan turut serta memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, salah satunya inovasi antrean daring dalam aplikasi Mobile JKN demi peningkatan pelayanan.
Ketika melihat implementasi antrian daring melalui aplikasi Mobile JKN yang telah diterapkan rumah sakit mitra BPJS Kesehatan di RS Ibnu Sina dan Primaya Makassar, ia mengatakan, sudah seharusnya pelayanan fasilitas kesehatan di rumah sakit di permudah melalui layanan antrean daring.
Aplikasi Mobile JKN ini, kata dia, dihadirkan untuk memudahkan peserta JKN-KIS mengambil antrean di mana saja dan dapat mengontrol sendiri jam kunjungan, sehingga mereka tidak lama menunggu untuk mendapatkan pelayanan dokter.
"Ruang tunggu di rumah sakit juga terlihat lebih rapi, tertib dan tidak menumpuk sehingga membuat pasien maupun staf rumah sakit menjadi lebih nyaman," katanya saat berada di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dikutip Antara.
BACA JUGA:
Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dr Nasruddin menuturkan implementasi sistem antrean daring BPJS Kesehatan di rumah sakit telah memberikan banyak manfaat, baik untuk pasien, keluarga pasien, serta pihak rumah sakit. Bagi pasien dan keluarganya, sistem itu menghemat waktu.
"Mereka tidak perlu datang terlalu dini untuk mendapatkan nomor antrean, dan baru datang bila nomor antrean didapatkan telah mendekati jadwalnya. Pasien dapat memilih waktu datang sesuai dengan jadwal dokternya, sehingga pasien dan keluarga lebih nyaman menunggu jadwal pelayanannya di rumah sakit," katanya.
Begitu pula saat akan mengambil obat di apotek, karena semua sistem terintegrasi maka pasien tidak perlu khawatir bila obat tidak tersedia karena dokter dapat mengetahui ketersediaan obat di apotek.
"Bagi kami manajemen Rumah Sakit Ibnu Sina, sistem antrean online ini membuat ruang tunggu menjadi lebih lapang karena tidak ada penumpukan pasien. Sistem administrasi menjadi lebih tertib dan kepuasan dan kenyamanan pasien dapat terpenuhi. Dokter dan seluruh petugas juga dapat menjalankan kegiatan lebih baik dan sesuai jadwalnya," ujar Nasruddin.