Bagikan:

MAKASSAR - Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) puskesmas di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menghadirkan inovasi es krim dan yogurt berbahan dasar daun kelor sebagai upaya pencegahan stunting.

Inovasi tersebut merupakan Program Puskesmas Berbasis Riset Kesehatan (Barista) sebagai inovasi unggulan di Kecamatan Pattalassang bekerja sama Puskesmas Desa Pacellekang.

Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Patalassang, Sesa Baharuddin, melalui keterangannya di Gowa, Sabtu, mengatakan inovasi Puskesmas Barista ini memberikan pelatihan-pelatihan kepada para kader PKK dan kader posyandu untuk pembuatan es krim dan yogurt daun kelor, dengan takaran gizi yang dibutuhkan oleh bayi atau balita terindikasi atau mengalami stunting.

"Kami dibantu dari Puskesmas Paccelekang dan Puskesmas Pattallassang dengan inovasi Puskesmas Barista. Kami memberikan pelatihan kepada para kader PKK dan kader posyandu untuk paham dan menguasai pembuatan es krim dan yogurt berbahan daun kelor itu," kata Sesa.

Pihaknya memilih es krim dari daun kelor karena es krim sangat digemari oleh anak-anak, sehingga dengan olahan es krim maupun yogurt ini, kebutuhan gizi bisa terserap oleh balita yang terindikasi stunting.

Sehari sebelumnya, demo pembuatan es krim dan yogurt berbahan dasar daun kelor juga telah dilakukan di hadapan Tim Supervisi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (SMEP) Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa di Desa Pacellekang.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa Mussadiyah Rauf mengapresiasi inovasi Puskesmas Barista tersebut karena olahan es krim dari daun kelor cukup unik dan dari komposisi yang ada, semua nutrisinya terpenuhi sehingga sangat baik untuk pertumbuhan balita.

"Kami mengapresiasi inovasi ini, cukup unik dan komposisinya lengkap, rasanya, dan teksturnya juga enak," ujar Mussadiyah.

Ke depan ia berharap semua desa/kelurahan, khususnya di Kecamatan Pattallassang,  bisa mencontoh inovasi es krim dan yogurt dari daun kelor ini.

"Kami berharap inovasi ini bisa ditiru oleh desa yang ada di Kecamatan Patalassang," kata dia.

Ia menilai secara umum Kecamatan Pattallassang cukup bagus karena sudah ada inovasinya, tetapi masih ada hal yang harus dibenahi. "Dalam supervisi ini kami mengevaluasi terkait 10 program PKK, sejauh mana capaiannya untuk tolak ukur capaian SMEP di tahun berikutnya," ucap Mussadiyah.