Senyum Megawati Tinggalkan Istana Usai 2,5 Jam Pertemuan Parpol Koalisi
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meninggalkan Istana Merdeka, Jakarta, setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan para ketua umum partai politik koalisi pemerintah. (ANTARA/Indra Arief Pribadi)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum partai politik pertama yang meninggalkan Istana Merdeka, Jakarta, setelah 2,5 jam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan para ketua umum partai politik koalisi pemerintah kecuali NasDem.

Megawati keluar dari lingkungan Istana Merdeka menggunakan mobil pelat B 42 pukul 21.38 WIB, Selasa, 2 Mei dan didampingi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Megawati tidak memberikan komentar sedikitpun ketika ditanya mengenai pertemuan pada Selasa malam ini. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepada wartawan tanpa berbicara apa pun.

Setelah beberapa menit Megawati pergi meninggalkan Istana, tampak Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meninggalkan halaman Istana Merdeka.

Selanjutnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PPP Mardiono.

Pertemuan tertutup antara Jokowi dan ketum parpol pada malam ini dimulai pada pukul 19.00 WIB.

Presiden Jokowi menitipkan pesan agar para ketum parpol tetap kompak dan rukun demi kemajuan negara.

“(Bicara politik) secara praktis tidak, tapi titipan besar kita harus rukun, kompak bekerja sama demi negara,” kata Prabowo usai pertemuan dengan Jokowi di Istana.

Prabowo dalam wawancara singkat mengatakan, Jokowi dan para ketum parpol koalisi kecuali NasDem membahas kondisi ekonomi dan potensi Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia.

“Perkembangan terakhir bidang ekonomi, ramalan World Bank, ramalan IMF, Indonesia punya potensi bener-bener menjadi negara maju. Diperkirakan sekarang ekonomi kita sudah 16 terbesar dan sangat mungkin kita bisa menjadi ekonomi keempat dunia. Itu titipan beliau kepada kita,” kata Prabowo.