JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada penutupan perdagangan Kamis 13 Februari. Rupiah melemah 20 poin atau 0,15 persen ke level Rp13.694 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, terjadi pelemahan rupiah dan aset berisiko lainnya karena kekhawatiran baru.
"Yaitu adanya penambahan signifikan dalam laporan jumlah yang terinfeksi dan meninggal karena virus corona di provinsi Hubei," ujar Ariston kepada VOI.
Provinsi Hubei melaporkan kenaikan kasus sebesar 45 persen dari hari sebelumnya dan penambahan jumlah meninggal sebanyak 242 orang.
"Pertambahan ini karena perhitungan mengikutsertakan diagnosa menggunakan CT scan," ujarnya.
Pelemahan rupiah ini sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia. Won Korea menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,29 persen.
Menyusul, yuan China dan rupee India yang sama-sama melemah 0,14 persen. Kemudian, dolar Singapura terkikis 0,09 persen.
Selanjutnya, ringgit Malaysia dan baht Thailand yang turun masing-masing 0,06 persen dan 0,03 persen. Dolar Taiwan pun melemah tipis 0,02 persen.
Sementara itu, yen Jepang berhasil mempertahankan keunggulan atas dolar AS setelah naik 0,28 persen. Peso Filipina dan dolar Hong Kong pun berada di zona hijau setelah naik masing-masing 0,10 persen dan 0,04 persen.