Mengandung Zat Penyebab Kanker, Mi Instan Asal Malaysia dan Indonesia Ditarik dari Taiwan
Mie Instan (Digital Photo Linds/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan Malaysia telah memerintahkan penarikan kembali dua jenis mi instan yang masing-masing dibuat oleh produsen Malaysia dan Indonesia setelah otoritas kesehatan di Taiwan mendeteksi adanya jenis zat karsinogenik dalam produk tersebut. 

Kedua mi berbahaya tersebut yaitu Ah Lai White Curry Noodles yang dibuat di Malaysia dan Indomie: Special Chicken Flavour dari Indonesia. Keduanya mengandung etilen oksida atau zat penyebab kanker. 

Direktur Jenderal Kesehatan Muhammad Radzi Abu Hassan mengatakan, produsen "Ah Lai White Curry Noodles buatan Malaysia telah memenuhi standar kesehatan setempat tetapi telah dilakukan penarikan kembali sejumlah produk untuk memastikan keamanan pangan.

"Kementerian Kesehatan telah menginstruksikan produsen untuk secara sukarela menarik kembali batch mi instan yang habis masa berlakunya pada 25 Agustus 2023 dari pasar lokal," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip dari channelnewsasia, Rabu, 26 April.

Kemarin, juru bicara Ah Lai White Curry Noodles mengatakan, perusahaan tersebut telah mengirimkan sampel untuk diuji di laboratorium menyusul klaim dari Departemen Kesehatan Taipei. 

"Kami telah mengirimkan sampel kami ke laboratorium dan sedang menunggu hasilnya," kata juru bicara itu seperti dikutip The Star.

Mereka tidak mengira mi yang diuji oleh otoritas Taipei diproduksi oleh perusahaan tersebut. 

"Mereka (Departemen Kesehatan Taipei) belum menunjukkan hasil atau sampel yang mereka gunakan kepada kami, tetapi kami rasa mereka tidak menggunakan mi instan kami," kata juru bicara seperti dikutip The Star. 

Dr Muhammad Radzi membenarkan bahwa mi "Indomie: Special Chicken Flavour" dari Indonesia diimpor ke Malaysia. 

"Kementerian telah mengeluarkan perintah penahanan, pengujian, dan pelepasan untuk produk di semua titik masuk ke negara tersebut. Itu juga telah menginstruksikan perusahaan untuk secara sukarela menarik kembali produk tersebut dari pasar," katanya.

Departemen Kesehatan Taipei dilaporkan mengatakan pada hari Senin bahwa satu batch Mie Kari Putih "Ah Lai" dan satu batch mie "Indomie: Special Chicken Flavour" keduanya mengandung etilen oksida-senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Temuan tersebut merupakan bagian dari pemeriksaan mie instan kota pada tahun 2023 yang tersedia di Taipei. Pengecer yang tidak disebutkan dari mana sampel dikumpulkan dilaporkan telah diminta untuk menarik kedua produk tersebut dari rak mereka. 

Sedangkan importir akan didenda. Menurut informasi di situs web Biro Zat Beracun dan Kimia Taiwan di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan Tingkat Kabinet, etilen oksida beracun jika dikonsumsi atau dihirup.

Bernama melaporkan bahwa selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida juga dapat sangat mengiritasi kulit dan mata mereka yang bersentuhan dengan zat tersebut dan bahkan dapat memicu cacat lahir dan keturunan.

Secara terpisah, Dr Muhammad Radzi mengatakan, kementerian kesehatan telah memantau keamanan pangan pada produk yang dijual di pasar lokal atau impor setelah penarikan kembali produk Mi Sedaap tahun lalu. 

Hal ini terjadi setelah sampel mi buatan Indonesia yang diambil ternyata mengandung etilen oksida. 

Dr Muhammad Razi mengatakan dari 36 sampel yang diambil dari berbagai produk mi instan di pasar Malaysia, 11 sampel Mi Sedaap ditemukan mengandung bahan kimia dan tindakan penegakan hukum telah dilakukan. 

"Tindakan yang diambil antara lain peracikan, tindakan pengadilan dan penarikan kembali produk dari pasar," katanya.