Bagikan:

BOGOR – Masih suasana Lebaran 2023, bencana alam menerjang lima kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sekitar 884 warga dan infrastruktur lainnya terdampak banjir. Pemerintah Kabupaten Bogor menetapkan tanggap darurat bencana.

Hujan deras intensitas tinggi pada Senin 24 April malam menyebabkan luapan Sungai Cidurian yang menerjang beberapa kampung di Kecamatan Jasinga seperti Kampung Petey, Kampung Kalong Dagul, Kampung Silogak. Satu jembatan penghubung Kampung Petey dengan Kampung Kalong Dagul rusak parah.

Tiga kampung itu berada di Desa Kalong Sawah. Total 184 jiwa dan 48 rumah terdampak.

Kampung lainnya yang terdampak, yaitu Kampung Parung Sapi, Desa Sipak. Kondisi kampung ini terisolasi karena jembatan terputus dan jalur alternatif belum bisa dilalui. Jembatan penghubung Kampung Parung Sapi dan Kampung Silogak tersapu arus deras aliran sungai. Berdasarkan laporan, sejumlah petugas dan sukarelawan berupaya menembus kampung itu untuk memastikan ada tidaknya korban terdampak.

Banjir juga terjadi di Kampung Paku, Desa Sadeng, Leuwisadeng. Tercatat ada enam rukun tetangga (RT) yang terdampak dari luapan Sungai Cinanggung dengan jumlah korban mencapai 700 warga. Saat ini sejumlah warga mengungsi ke tempat yang lebih aman salah satunya di masjid. Tercatat pula setidaknya ada 200 rumah terdampak banjir.

”Total warga mencapai 884 jiwa terdampak langsung oleh banjir. 32 warga terluka. Dua Sungai Cidurian dan Cinanggung meluap. Banjir bandang itu juga menyebabkan infrastruktur vital rusak dan mengisolasi Kampung Parung,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Agus Suyatna, Rabu 26 April.

Agus melanjutkan, pihaknya bersama para sukarelawan bergerak cepat dalam penanganan, khususnya kepada para pengungsi. Kebutuhan selimut dan pakaian akan segera disalurkan. Dapur umum dan obat-obatan juga telah disiapkan.

Selain banjir, bencana tanah bergerak juga terjadi di Kampung Babakan, Desa Harkat Jaya, Sukajaya, dan di Kampung Pancuran, Desa Sukamakmur, Sukamakmur. Meski tidak langsung berdampak pada warga, fenomena tanah bergerak ini tetap harus diwaspadai karena semakin hari terus bergerak dan memutus akses jalan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko menjelaskan, di satu titik di Kampung Babakan, rembesan air yang membawa lapisan tanah bergeser sepanjang 14 meter.

Pelaksana Tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan melanjutkan, dari sejumlah kejadian bencana itu, pihaknya menetapkan tanggap darurat bencana agar penanganan lebih cepat dan maksimal. Pemkab Bogor pun akan segera menggelar rapat terkait penanganan bencana.

”Tanggap darurat bencana. BPBD hingga sukarelawan untuk siaga dan cepat tanggap, mendata, hingga penanganan pengungsi. Hati-hati terhadap cuaca ekstrem yang terjadi sewaktu-waktu. Ini juga imbauan untuk para wisatawan,” katanya.