Dubes Hermono Ajak WNI di Malaysia Jaga Kebersamaan di Tahun Politik
Dutbes RI untuk Malaysia, Hermono memberikan pesan Idulfitri usai salat Id di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (22/4/2023). (Antara/HO-KBRI Kuala Lumpur)

Bagikan:

JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono mengajak warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Malaysia untuk menjaga kebersamaan di tahun politik.

“Khatib juga telah mengingatkan pada kita semua bahwa tahun ini dan juga tahun yang akan datang kita akan dihadapkan pada suatu masa yang berpotensi untuk menimbulkan permusuhan … berpotensi menimbulkan perpecahan di antara kita,” kata Dubes Hermono usai pelaksanaan salat Idulfitri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur seperti dilansir Antara, Sabtu.

Karenanya ia meminta WNI di Malaysia untuk sama-sama bertekad dan berkomitmen untuk menjaga persaudaraan dan persatuan.

Menurut dia, perbedaan satu hal biasa. Dan pada dasarnya Pemilu adalah soal perbedaan pilihan, dan dengan politik perbedaan itu dikelola untuk mencapai tujuan.

“Tapi jangan sampai perbedaan itu menimbulkan perpecahan persaudaraan di antara kita semua. Saya kira ini yang penting. Yang tadi sudah dijelaskan khatib, mengenai hikmah Idul Fitri,” kata Hermono.

Khatib salat Idufitri di KBRI Kuala Lumpur, yang merupakan dosen senior di International Islamic Univeristy Malaysia (IIUM) Dr Muntaha Artalim Zaim mengatakan tahun depan adalah tahun sulit bagi bangsa Indonesia. Tahun politik, di mana biasanya ketegangan muncul.

Bahkan bisa terjadi orang satu rumah berbeda pandangan dan akhirnya terpisah dan terpecah belah. Orang satu kampung yang bersatu padu tapi pada masanya bisa terbelah, katanya.

“Ini realita yang ada di depan kita. Maka pesan untuk kita bersama, kita sebetulnya satu, Nabi kita satu, Tuhan kita satu, Quran kita satu, tujuan kita pun satu. Mudah-mudahan perbedaan politik itu nanti tidak membuat kita berpecah,” ujar Muntaha.

Ia juga mengharapkan Indonesia memiliki umat yang bersatu padu. Sebab betapa banyak energi yang terbuang dan dikerahkan karena adanya perbedaan.

“Tidur pun tidak tenang, hati tidak nyaman. Bertemu dengan sahabat pun tidak terkenang sampai dalam karena perbedaan itu,” ujar dia.