Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan ucapan duka dan belasungkawa atas gugurnya empat orang prajurit di Mugi-man, Nduga, Papua, yang jasadnya ditemukan oleh tim gabungan TNI dan Polri.

"Panglima TNI beserta segenap keluarga besar TNI turut berbelasungkawa atas gugurnya prajurit TNI di Papua. Kiranya Tuhan memberikan bahagia di surga,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono dikutip ANTARA, Rabu, 19 April.

Dia menjelaskan empat jenazah prajurit TNI yang gugur itu saat ini telah dievakuasi dari Nduga menuju RSUD Timika, Mimika, Papua.

"Upaya kerja keras Panglima TNI beserta segenap satuan tugas dihadapkan pada medan dan cuaca yang tidak bersahabat, (tetapi akhirnya kami) berhasil memastikan dan mengevakuasi prajurit-prajurit tersebut," kata Julius.

Kapuspen menyampaikan upaya pencarian tanpa henti itu merupakan wujud komitmen Panglima TNI bersama jajaran prajurit untuk menegakkan kedaulatan NKRI di Bumi Cenderawasih.

"Panglima TNI akan tetap pada komitmennya menegakkan kedaulatan NKRI secara nyata, faktual, dan terukur," katanya menegaskan.

Laksda Julius mewakili TNI meminta dukungan dari masyarakat agar masalah yang disebabkan oleh aksi kelompok kriminal bersenjata dapat segera berakhir.

"Mohon terus dukungannya agar kisah yang sudah mengkristal selama lebih dari 50 tahun di Bumi Papua segera tuntas sehingga rakyat aman, damai, dan sejahtera," katanya.

Empat prajurit yang gugur yakni Pratu Miftahul Arifin, Pratu I, Pratu K, dan Prada S yang semuanya tergabung dalam rombongan 36 prajurit saat bertugas menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua, Minggu (16/4) lalu.

Namun, saat mereka menjalani tugasnya, KKB atau kelompok separatis teroris (KST) menghadang dan menyerang pasukan TNI itu.

Baku tembak pun terjadi, beberapa prajurit berhasil menyelamatkan diri. Akan tetapi, tiga prajurit terkena luka tembak dan satu prajurit luka-luka karena terjatuh.

Empat prajurit yang luka-luka itu telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit pada Selasa (18/4).

Informasi awal menyebutkan hanya satu prajurit yang terkonfirmasi gugur, yaitu Pratu Arifin. Namun, dia tidak dapat langsung dievakuasi karena kondisi medan yang sulit dan cuaca buruk. Pratu Arifin terperosok ke jurang sedalam 15 meter.

Seiring dengan upaya mengevakuasi jenazah Pratu Arifin, tim gabungan TNI dan Polri pun menemukan tiga prajurit lainnya yang juga gugur dalam tugas.

Pratu Arifin merupakan prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, sementara tiga prajurit lainnya yang gugur sampai saat ini belum diketahui identitas lengkapnya berikut asal satuannya.

Para prajurit TNI yang diserang oleh KKB itu sedang menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang disandera KKB sejak Februari 2023.