Bagikan:

JAYAPURA - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan jika pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok separatis teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Timika, Papua, saat terjadi kontak tembak dengan prajurit TNI adalah hoaks atau tidak benar.

"Saya sudah melihat berita dalam channel YouTube yang dikeluarkan oleh perwakilan KST. Di YouTube itu adalah hoaks. Sering muncul berita itu. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ini tidak menjadi simpang siur," ujar Laksamana Yudo dikutip ANTARA, Selasa, 18 April.

Panglima mengatakan dirinya datang ke Papua untuk melihat langsung kondisi yang sebenarnya terjadi di lokasi supaya bisa memberikan keterangan dan tidak terjadi simpang siur informasi.

"Supaya tidak timbul simpang siur, saya harus hadir," katanya.

Laksamana Yudo mengatakan kejadian itu berawal dari prajurit TNI yang melakukan misi pencarian pilot Susi Air yang selama beberapa bulan disandera KST.

"Dari situ kemudian para prajurit terlibat dalam kontak tembak bersama dengan KST," katanya.

Akibat kejadian itu, seorang prajurit TNI menjadi korban dan saat dilakukan evakuasi terhadap korban, KST melakukan kontak tembak lagi dengan menyerang prajurit TNI yang sedang melakukan evakuasi.

"Bahasa jawanya mereka main keroyokan, termasuk melibatkan anak-anak dan juga ibu-ibu dalam peristiwa ini," ucapnya.

Sebelumnya, pada Sabtu (15/4), KST menghadang dan menyerang pasukan TNI saat mereka sedang menyisir daerah Mugi, Nduga, Papua, untuk mencari pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera KKB sejak Februari 2023.