Bagikan:

JAKARTA - Komisi III DPR RI mengundang Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang digelar Senin, 18 Januari.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan, melalui rapat ini pihaknya bakal mendalami pengajuan nama Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit sebagai calon Kapolri yang bakal menggantikan Idham Azis.

"(Rapat, red) kami perdalam terkait calon Kapolri tunggal. (Pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan, red) Rabu tanggal 20 Januari jam 10:00 pagi," kata Sahroni melalui keterangannya kepada wartawan, Senin.

Terkait pelaksanaan RDPU yang menghadirkan Kompolnas ini dilakukan secara tertutup. Adapun pihak Kompolnas yang hadir secara luring adalah Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto sementara Ketua Kompolnas Mahfud MD hadir secara virtual.

Kepastian pelaksanaan dilakukan secara tertutup ketika Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir membuka rapat tersebut.

"Perkenankanlah kami membuka rapat ini dengan mohon persetujuan rapat kita buat tertutup untuk umum. Setuju," katanya membuka RDPU dan disetujui oleh anggota komisi III.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menerima Surat Presiden tentang nama calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

Surpres bernomor: R-02/Pres/01/2021 tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Ketua DPR RI Puan Maharani, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu, 13 Januari.

“Pada hari ini, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan usulan Pejabat Kapolri kepada DPR RI, atas nama Komjen Listyo Sigit Prabowo, untuk mendapatkan persetujuan DPR,” kata Puan dalam pernyataan resminya beberapa waktu lalu.

Sejak awal nama Listyo memang masuk ke dalam bursa calon Kapolri. Menurut Menko Polhukam sekaligus Ketua Kompolnas, nama Listyo disodorkan kepada Presiden Jokowi dengan nama lainnya.

"Ini lima Komjen yang diajukan kepada Presiden oleh Kompolnas untuk dipilih sebagai calon Kapolri. Gatot Edy Pramono, Boy Rafli Amar, Listyo Sigit Prabowo, Arief Sulistyanto, Agus Andrianto," ucap Mahfud dikutip dari akun twitternya, Jumat, 8 Januari.

Nama ini disodorkan ke Presiden Jokowi karena mereka dianggap berkompeten selama menjabat. "Kelima orang itu dianggap memenuhi syarat profesionalitas, loyalitas, jam terbang," ungkapnya.