Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut terdapat 125 titik rawan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban berlalu lintas di jalur mudik Lebaran 2023. Seluruhnya berada jalur arteri atau non-tol.

"Khusus jalur arteri atau non tol, Polri telah memetakan 125 titik rawan gangguan Kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas)," ujar Sigit kepada wartawan di lapanagn Silang Monas, Senin, 17 April.

Karena itu, sejumlah personel disiagakan di ratusan titik tersebut. Sehingga, bila terjadi kendala akan segera diselesaikan.

Dicontohkan, bila di satu titik terjadi kemacetan nantinya petugas di lokasi itu mengambil suatu keputusan. Tujuannya untuk mengurai kepadatan kendaraan. Sehingga, arus mudik bisa berjalan normal.

"Ditempatkan personel pada titik-titik tersebut guna melakukan turjawali dan melakukan rekayasa lantas seperti pemberlakuan ganjil-genap, oneway, penutupan uturn serta penyiapan jalur alternatif," kata Sigit.

Selain itu, Polri membentuk satuan tugas (satgas) pengamanan jalur mudik yang rawan tindak pidana kejahatan jalanan. Satgas itu berisi personel Brimob hingga TNI.

"Kita telah siapkan satgas pengamanan nanti gabungan dari Brimob, Reserse, TNI untuk melakukan penyisiran," kata Kapolri.

Dari hasil pemetaan, tindak kejahatan jalanan yang berpotensi terjadi saat mudik Lebaran 2023 antara lain bajing loncat dan penodongan.

Selain itu, jalur mudik non-tol disebut sebagai lokasi yang berpotensi terjadi tindak pidana. Karenanya, tak hanya mengerahkan satgas, Polri juga mendirikan pos keamanan dan pelayanan.

Tercatat, terdapat 2.787 pos pengamanan dan pelayanan yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.

"Demikian juga ada pos-pos, pos pelayanan yang kita siapkan. Sehingga, terhadap masyarakat yang mungkin mendapatkan informasi atau mengalami gangguan silahkan melapor ke pos-pos tersebut nanti kita akan tindaklanjuti," kata Sigit.