Kasus Demam Berdarah di Hulu Sungai Selatan Kalsel Mulai Meningkat
Arsip - Gerakan pemberantasan sarung nyamuk di Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) pada beberapa waktu lalu. (ANTARA)

Bagikan:

KANDANGAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, mengimbau masyarakat setempat agar waspada penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) karena kasusnya mulai meningkat.

Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Hulu Sungai Selatan (HSS) Yamin menyebutkan, jumlah pasien positif DBD pada Januari-April 2023 mencapai 45 orang dengan terbanyak terjadi di Kecamatan Kandangan.

"Jumlah kasus ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hingga Desember 2022 dengan 38 kasus, jadi kita telah mengeluarkan imbauan berupa Surat Edaran (SE) Bupati HSS, tentang upaya penanganan DBD," kata Yamin di Kandangan, Antara, Senin, 17 April. 

Data pasien DBD pada Januari sebanyak 17 kasus, Februari  dengan 11 kasus, Maret sebanyak 13 kasus, dan April hingga saat ini tercatat empat kasus.

Dari semua kasus yang ditemukan positif, lanjut Yamin, pasien telah menjalani perawatan di rumah sakit dan dinyatakan sembuh. Namun ia mengingatkan masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan tetap meningkatkan kewaspadaan guna mengendalikan DBD.

Yamin menuturkan petugas puskesmas terdekat akan langsung bergerak untuk penyelidikan epidemiologi ketika terjadi kasus DBD.

"Setelah itu akan dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bekerja sama dengan para kepala desa, dilanjutkan dengan pengasapan atau fogging oleh puskesmas," ujarnya. 

Antisipasi cepat perlu dilakukan, kata dia, apabila ada yang positif kasus DBD dengan jumlah trombosit di bawah 100 ribu, maka langsung dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk memastikan terdapat jentik nyamuk atau tidak dan potensi menular kepada orang di sekitarnya.

Adapun untuk penanganan dengan dua tindakan yakni PSN dan fogging. Peningkatan kasus DBD juga ditengarai dipicu musim yang pancaroba saat ini.

"Musim saat ini bisa memicu perindukan nyamuk dengan cepat, serta biasanya menjadi lima tahunan siklusnya, maka kita mengeluarkan surat edaran berisi imbauan dan edukasi dalam upaya kewaspadaan dini dan pencegahannya," tutur Yamin.

Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan telah menerbitkan surat edaran untuk kewaspadaan dini dan pencegahan sejak 2022, kemudian bupati  pun mengeluarkan surat edaran pada 2023 karena ada peningkatan kasus DBD.

Terkait