MEULABOH - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, masih kesulitan melakukan upaya pemadaman kebakaran kebun dan lahan perkebunan milik masyarakat dan perusahaan perkebunan di kawasan Desa Napai, Kecamatan Woyla Barat, kabupaten setempat.
“Faktor kesulitannya akibat cuaca panas, sehingga menyebabkan titik api kembali bermunculan di lokasi kebakaran,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Aceh Barat, Mashuri dilansir ANTARA, Jumat, 14 April.
Didampingi Pejabat Kedaruratan BPBD Kabupaten Aceh Barat, Bambang Bintoro, Mashuri menjelaskan upaya pemadaman kebakaran lahan di kawasan tersebut hingga saat ini masih terus dilakukan guna memadamkan titik api di lokasi kejadian.
Hambatan lain yang diperoleh petugas di lapangan, kata dia, kondisi lahan yang berstruktur tanah gambut juga menyebabkan upaya pemadaman harus dilakukan ekstra, karena setelah api padam, keesokan harinya kembali ditemukan api di lokasi akibat teriknya cuaca matahari saat siang hari.
Upaya pemadaman kebakaran lahan di lokasi kejadian dilakukan oleh petugas BPBD Aceh Barat melibatkan prajurit TNI dari Koramil Woyla Barat, Polsek Woyla Barat, relawan RAPI, serta kalangan masyarakat.
Mashuri menjelaskan ada pun titik koordinat lahan yang terbakar tersebut berada di 4°18'41.9"N dan 96°01'33.0" E di Desa Napai, Kecamatan Woyla Barat, Kabpaten Aceh Baat.
BACA JUGA:
Dia juga menjelaskan saat ini luas lahan yang sudah terbakar diperkirakan sudah mencapai 10 hektare, dan di sekitar lokasi kebakaran juga masih terlihat asap di lokasi kebakaran yang timbul dari dalam tanah gambut.
Mashuri mengatakan upaya pemadaman di lahan milik masyarakat dan lokasi perkebunan PT PAAL tersebut, hingga saat ini masih terus dilakukan dan upaya pemadaman juga turut mendapatkan bantuan dari pihak perusahaan.
“Untuk penyebabnya kami belum mengetahui,” kata Mashuri.
Bambang Bintoro mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih terus berupaya memadamkan titik api, sehingga diharapkan sebaran titik api di lokasi kebakaran tidak meluas ke areal lain.
Ia menjelaskan lahan yang terbakar tersebut sebagian milik masyarakat dan sebagian lainnya milik perusahaan perkebunan kelapa sawit yaitu PT Prima Aceh Agro Lestari (PAAL) Aceh Barat.