JAKARTA – Bank Indonesia melaporkan bahwa utang luar negeri (ULN) Indonesia sampai dengan November 2020 mencapai 416,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp5.500 triliun (kurs Rp14.300).
Dari jumlah tersebut, 206,5 miliar dolar AS merupakan ULN milik pemerintah dan bank sentral. Sementara porsi terbesar merupakan ULN sektor swasta, termasuk BUMN, yang mencapai 210,1 miliar dolar AS.
Dengan jumlah utang luar negeri sebesar Rp5.500 triliun, kira-kira uang tersebut bisa digunakan untuk apa saja?
1. Membiayai belanja negara selama dua tahun
Dalam konferensi pers realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 pada 6 Januari lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bahwa sepanjang tahun lalu pemerintah membelanjakan uang tidak kurang dari Rp2.589 triliun.
Artinya, nilai utang luar negeri Indonesia saat ini setara dengan anggaran belanja dua tahun pemerintah. Namun, itu pun masih memiliki kelebihan sekitar Rp500 triliun.
2. Beli mobil Tesla untuk seluruh penduduk Kota Bogor
Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, harga mobil listrik dengan merek Tesla dibandrol dengan harga Rp4,4 miliar untuk tipe termahal.
Apabila memiliki budget Rp5.500 triliun, maka cukup untuk membeli 1,25 juta unit mobil ramah lingkungan itu. Atau jumlah tersebut hampir sama dengan penduduk Kota Bogor
3. Dua kali lipat harta orang paling kaya di planet bumi
Pada Jumat, 8 Januari, Bloomberg telah mengeluarkan laporan daftar orang paling kaya di dunia yang dirangkum dalam Bloomberg Billionaire Index.
Dari kabar yang disampaikan, tertulis Elon R. Musk berhasil berhasil menempati posisi teratas dengan torehan harta 195 miliar dolar AS. Jika dikonversi ke dalam rupiah, nilainya kurang lebih sekitar Rp2.600 triliun.
Ini berarti BosTesla itu adalah orang satu-satunya di dunia ini yang paling mampu membayar ULN Indonesia karena memiliki kekayaan hampir setengah utang luar negeri negara ini.
BACA JUGA:
4. Setara dengan 15 kali komplek olahraga GBK
Dalam sebuah kesempatan, Kementerian Keuangan melaporkan bahwa aset negara termahal di Indonesia adalah kompleks olahraga Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta dengan estimasi Rp347 triliun.
Jika aset GBK ini dijual, maka diperlukan sekitar 15 GBK serupa yang harus dilego untuk bisa melunasi utang luar negeri Indonesia
5. Setengah dari seluruh aset milik pemerintah Indonesia
Masih dari data yang dilansir Kementerian Keuangan, jumlah aset Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersifat komersial ditaksir mencapai Rp10.467 triliun. Angka itu dihimpun dari beberapa jenis aset, seperti gedung, tanah, kendaraan, hingga komersialisasi BUMN.
Jika pemerintah berniat ingin segera melunaskan utang luar negeri, maka perlu untuk melelang lebih setengah dari setengah aset negara hari ini.
Meski ULN Indonesia nampak besar, namun otoritas moneter memastikan bahwa nilai kewajiban tersebut masih tergolong dalam kondisi wajar dan cukup aman.
"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” tegas Bank Indonesia.