Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait elektabilitas calon presiden (capres) 2024.

Dalam simulasi tiga nama, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendapat elektabilitas tertinggi dengan perolehan 30,3 persen. 

Elektabilitas Prabowo tersebut mengalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di posisi kedua dengan 26,9 persen. Sedangkan posisi ketiga diisi bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dengan 25,3 persen.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, menilai meningkatnya elektabilitas Prabowo disebabkan karena kerja-kerja politik Gerindra dan ketua umumnya. Selain itu, kata Muzani, juga karena dukungan dari orang-orang yang menaruh simpati dan apresiasi atas kerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

Muzani tak menampik, peningkatan elektabilitas Prabowo juga karena pengaruh dari kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dapat dilihat dari seringnya Prabowo dan Jokowi jalan bareng di berbagai kegiatan presiden seperti pasar, sawah, dan beberapa event.

Menurut Muzani, Prabowo dianggap sebagai tokoh yang potensial dalam menyatukan berbagai kepentingan yang ada. Serta dipandang mampu menghadirkan solusi-solusi dari masalah-masalah kebangsaan yang dihadapi Indonesia saat ini. Seperti ancaman perang, disintegrasi, serta kedaulatan negara.

"Untuk itu diperlukan sosok pemimpin yang selalu berpikir untuk terus menjaga kebersamaan, serta berkomitmen melaksanakan pemerataan pembangunan dan tidak mementingkan dirinya, golongannya, termasuk partainya," ujar Muzani kepada wartawan, Senin, 10 April.  

"Dan menurut hemat kami, Pak Prabowo adalah sosok yang mampu untuk melaksanakan itu," imbuhnya. 

Tak hanya itu, Wakil Ketua MPR itu menilai, sentimen positif terhadap Prabowo meningkat karena simpati publik saat ini juga semakin masif. Prabowo dinilai berhasil memberi teladan baik dalam upaya membangun bangsa Indonesia dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengesampingkan ego pribadi. 

Ini ditunjukkan saat Prabowo memutuskan untuk menjadi Menteri Pertahanan di kabinet Presiden Jokowi yang merupakan rival politiknya pada Pilpres 2019 lalu.

"Atas dasar itu kemudian kesadaran publik untuk menerima sosok Prabowo dalam pilihan politiknya semakin diminati publik dan itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan bangsa kita saat ini. Ketika survei menunjukkan peningkatan elektabilitas, maka itu berbanding lurus atas apa yang dilakukan Pak Prabowo selama ini," kata Ketua Fraksi Gerindra DPR itu. 

Kendati demikian, Muzani meminta semua kader Gerindra untuk tidak jumawa atas hasil survei terbaru terkait elektabilitas Prabowo yang mengungguli kandidat capres lainnya. Menurutnya, survei adalah cara-cara ilmiah untuk memotret secara faktual tentang keterpilihan seorang capres.

"Jika hasilnya bagus, Pak Prabowo selalu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan tetap mengkoreksi diri supaya bisa memperbaiki apa yang masih menjadi kekurangan-kekurangan," kata Muzani. 

"Dan kepada seluruh kader Gerindra jangan jumawa atas hasil ini, harus tetap kerja keras. Karena survei ini bukan hasil pemilu. Pemilu akan baru dilaksanakan 14 Februari 2024. Kerja politik masih perlu dilakukan untuk mewujudkan apa yang kita cita-citakan," imbuhnya.