JAKARTA - Peziarah Semana Santa menyebut Prosesi Laut Tuan Meninu yang mengantar peti berisi patung Yesus disalib dari kapel menuju Pantai Kuce, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, sakral. Ini merupakan rangkaian tradisi perayaan Paskah di daerah itu.
"Ini kali pertama saya mengikuti prosesi dan sangat sakral tata cara doa dan berpakaian selama ziarah," kata Bernardinus Deni (63), peziarah asal Kalimantan Barat di Larantuka, Jumat, dikutip Antara.
Ia juga menyebut meriah dan megah umat menjalani prosesi itu.
Dia berharap, tradisi itu terus dijalankan dengan baik oleh para pewaris.
Johnny dan Maria, dua peziarah asal Maumere yang mengikuti prosesi itu, juga tak menyangka banyak kapal yang memuat peziarah.
Mereka berdua merasa bersyukur bisa mengambil bagian dalam prosesi tersebut.
"Kami khusyuk berdoa dan mencoba memaknai nilai dan teladan Yesus dalam prosesi ini," ungkap Maria.
Ratusan kapal memuat peziarah yang mengikuti Prosesi Laut Tuan Meninu dalam Tradisi Semana Santa Larantuka.
Kapal dan sampan-sampan kecil berisikan peziarah ikut mengantar Tuan Meninu dari kapel ke Pantai Kuce-Pohon Sirih.
Tampak para peziarah menggunakan pakaian serba warna hitam mengikuti kapal Tuan Meninu sembari berdoa dan bernyanyi.
BACA JUGA:
Prosesi Laut Tuan Meninu merupakan prosesi membawa peti berisikan patung Yesus disalib. Patung dibawa menggunakan perahu tanpa mesin yang disebut Berok dengan panjang delapan meter dan lebar 80 cm.
Tradisi Semana Santa Larantuka berlangsung sejak Selasa (4/4) dengan berbagai rangkaian devosi.
Kegiatan keagamaan ini diikuti lebih dari 7.000 peziarah yang berasal dari berbagai daerah.
Semana Santa merupakan tradisi peninggalan Portugis yang telah dijalani selama 500 tahun. Tahun ini tradisi tersebut kembali dilaksanakan setelah vakum tiga tahun terakhir karena pandemi COVID-19.