Yusril Ihza Mahendra Memohon Maaf Keliru soal Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber (DOK. IST)

Bagikan:

JAKARTA - Yusril Ihza Mahendra menyampaikan permohonan maaf atas wafatnya ulama Syekh Ali Jaber. Yusril mengoreksi cuitan lewat akun Twitter yang sebelumnya menyebut Syekh Ali Jaber meninggal karena COVID-19.

“Saya mohon maaf salah memahami musabab wafatnya Syekh Ali Jaber. Penjelasan dari Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Alhabsyi, menyatakan bahwa beliau wafat dalam keadaan negatif Covid. Dengan demikian kekeliruan telah saya perbaiki,” kata Yusril lewat akun Twitter @Yusrilihza_Mhd, Kamis, 14 Januari malam.

Prof Yusril mengoreksi cuitan sebelumnya pukul 10.47 WIB, Kamis, 14 Januari soal kondisi ulama Syekh Ali Jaber terpapar COVID-19. Syekh Ali Jaber memang sempat terpapar virus corona baru itu namun terakhir dinyatakan negatif COVID-19.

“Syekh Ali Jaber, ulama asal Saudi Arabia yang telah menjadi WNI wafat karena Covid di RS Yarsi pagi ini jam 8.38.  Kita kehilangan seorang ulama yang menyampaikan dakwah dengan sejuk dan damai. Semoga Allah SWT menerima amal kebajikan beliau dan mengampuni segala kekhilafannya,” kata Yusril dalam cuitan sebelumnya.

Dikenang

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya ulama Syekh Ali Jaber. Khofifah mengajak masyarakat mendoakannya.

"Saya atas nama masyarakat Jatim juga atas nama keluarga, saya menyampaikan turut berdukacita dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya Syekh Ali Jaber," kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Januari. 

Kepada keluarga yang ditinggalkan, Khofifah mendoakan agar selalu diberi ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan. 

"Mari kita semua doakan almarhum, semoga Allah SWT menempatkan ditempat terbaik disisi-Nya, mengampuni seluruh khilafnya, dan dilapangkan kuburnya," ujarnya.

Khofifah mengenang sosok Syekh Ali Jaber sebagai sosok ulama yang kharismatik, dermawan dan sangat peduli dengan para penyandang disabilitas. 

"Saat saya menjadi Menteri Sosial, almarhum beberapa kali datang ke Salemba, untuk berdiskusi tentang penyandang disabilitas khususnya akses Al-Quran digital bagi penyandang disabilitas netra," kenangnya. 

Selain itu, lanjut Khofifah, Syekh Ali Jaber juga tak henti-henti berikhtiar mengajak masyarakat untuk berinfak. Tujuannya untuk menyiapkan Al-Quran digital untuk para tuna netra. "Sampai sebelum pandemi COVID-19, beliau juga keliling Jawa Timur, memberikan pencerahan dan pencerdasan yang selalu membawa kesejukan," kata Khofifah.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada pukul 08.30 WIB. Syekh Ali Jaber sebelumnya dirawat di rumah sakit karena terpapar COVID-19. Namun, saat wafat, almarhum dinyatakan telah berstatus negatif COVID-19.