Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan, tidak punya otoritas untuk bisa sampai membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Status Indonesia sebagai tuan rumah sepenuhnya wilayah FIFA dan PSSI.

"Kalau saya bisa membuat statement dan mengagalkan pekerjaan sebesar ini, memang otoritasnya ada di mana. Saya kira kalau keputusan itu ada di FIFA dan kemudian mereka kemunikasinya dengan PSSI. Tentulah mereka sudah akan menyiapkan segala sesuatunya," beber Ganjar seperti dikutip dalam wawancara khusus dia dengan Najwa Shihab, Selasa 4 April.

Ganjar menyampaikan sikapnya menolak keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia didasarkan dari berbagai pertimbangan. Mulai dari sejarah, kemanan, hingga aturan pemerintah. Ganjar memastikan, tidak menyesal atas sikap yang dipilihnya.

"Saya tidak pernah ragu akan keputusan yang saya ambil," ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga menegaskan, dia bukan menolak Piala Dunia U-20, melainkan keikutsertaan Israel. Sehingga, dia berkata kala itu mendorong pemerintah untuk melakukan terobosan-terobosan hingga negosiasi agar Piala Dunia U-20 bisa berjalan di Indonesia, tanpa keikutsertaan Israel.

"Jadi kami ingin ini sukses. Tapi saya punya tanggungjawab moral, konstitusional, kepartaian, bahwa ada misi yang mesti kita bawa terkait dengan relasi kita dengan Israel," ujar Ganjar.

Di sisi lain, Ganjar juga menyampaikan bahwa tidak pernah berpikir untuk menghancurkan mimpi para pemain Timnas U-20 yang ingin berlaga di Piala Dunia.

Lebih dari itu, Ganjar mengaku heran dengan opini yang dibangun bahwa dirinya yang menjadi penyebab Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Kalau karena saya, boleh gak saya kemudian tentukan saja hari ini lagi, hidupkan lagi tanpa Israel?" ujarnya.