Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar menghormati keputusan PDIP yang hingga saat ini masih mengambil posisi untuk mengusung calon presiden (capres) sendiri.

Namun, Golkar menyatakan koalisi besar yang menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) masih terbuka lebar bagi PDIP. 

"Sementara ini kan yang ketemu KIB dan KIR. Kalau PDIP sampai sekarang masih mengambil posisi, mengambil kekuatan sendiri, dan itu kita hormati," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, Senin, 3 April. 

Menurut Doli, sebenarnya semakin banyak partai politik yang bergabung dalam koalisi besar ini maka akan semakin bagus. Apalagi PDIP juga merupakan parpol pendukung pemerintah. 

"Jadi ya kita terbuka saja, kan kita namanya judulnya membangun koalisi besar. Kalau kemudian pada akhirnya makin besar koalisinya makin bagus," kata Doli. 

Sementara sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah memastikan PDIP tetap akan mengusung kader internal sendiri. Meski begitu, partainya mendukung gagasan koalisi besar oleh lima parpol. 

“PDI Perjuangan sampai hari ini tetap mengusung kader sendiri, confirm. Tidak akan noleh kanan-kiri, walaupun tetap akan bekerja sama dengan kekuatan parpol lain,” kata Said, Senin, 3 April. 

Said menilai, koalisi gemuk di Pemilu 2024 tidak menjamin kemenangan karena yang menentukan adalah sosok calon presiden.

“Soal besar atau tidak, tidak menjamin kemenangan. Yang menentukan kemenangan itu yang pertama tentu figur, kemudian soliditas partai,” jelas Said.

Meski begitu, Said tidak menutup kemungkinan partainya akan bergabung. Sebab, PDIP juga ingin bekerja sama dengan pihak lain.

“PDIP sejak awal memang akan bergotong royong bersama-sama dengan kekuatan lain, bekerjasama baik dengan Golkar, baik dengan PPP maupun pan maupun Gerindra dan PKB, PAN, semua partai,” kata Said.