Bagikan:

GARUT - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang dilaporkan jatuh dari perahunya saat melaut sendirian di perairan Kabupaten Garut, Jawa Barat sejak dua hari lalu.

"Hingga hari kedua tim belum menemukan keberadaannya dan kami lanjutkan hari berikutnya," kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut AKP Anang Sonjaya saat dihubungi melalui telepon seluler dikutip ANTARA, Senin, 3 April.

Ia menuturkan korban diketahui bernama M Zet Santono (41), warga Garut. Korban membawa perahu Cahaya Abadi untuk melaut di perairan Garut pada Sabtu kemarin, namun perahu yang dibawa terdampar di Pantai Santolo, Minggu 2 April, sedangkan pemiliknya tidak ada.

Kepolisian, kata dia, langsung melakukan penyelidikan dengan olah tempat kejadian perkara di lokasi perahu ditemukan, kemudian memeriksa sejumlah nelayan, termasuk memintai keterangan dari keluarga korban.

"Tadi saya telah meminta keterangan istrinya dan teman sesama nelayan sebagai saksi," katanya.

Ia menyampaikan hasil keterangan saksi diperkirakan korban terjatuh dari perahunya saat melaut sendirian, kemudian perahu yang dibawanya terdampar di Pantai Santolo.

Adanya kejadian itu, kata dia, harus menjadi perhatian semua pihak, terutama nelayan agar selalu hati-hati saat melaut, dan diharuskan tidak sendirian saat mencari ikan di tengah lautan.

"Selalu saya imbau seperti itu, tapi tetap ada saja yang berangkat sendirian," katanya.

Koordinator Pos SAR Tasikmalaya Bagus Prayogo menyatakan tim SAR gabungan dalam pencarian hari kedua tidak membuahkan hasil, korban masih dinyatakan hilang di perairan Pantai Santolo, Kabupaten Garut.

Ia menyampaikan upaya pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan penyisiran darat menyusuri pantai yang hasilnya masih nihil, dan pencarian akan dilanjutkan pada Selasa besok.

"Pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari pada pukul 07.30 WIB," katanya.

Tim SAR yang terlibat dalam pencarian, yakni Basarnas, Polairud Polres Garut, Pos AL Pangandaran, RN Santolo, Balawista Santolo, dan sejumlah unsur sukarelawan lainnya.

Sebelumnya, korban diketahui Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB melakukan aktivitas melaut sendirian untuk menebar jaring di perairan Santolo. Namun, kapal yang dibawa korban terlihat oleh nelayan lainnya terdampar di pesisir pantai daerah Santolo, Minggu pagi, sedangkan korban tidak diketahui keberadaannya.

Adanya kejadian kapal terdampar tanpa awak itu, membuat jajaran Satpolairud, nelayan, dan unsur dari instansi lainnya melakukan pencarian terhadap korban, kemudian mengevakuasi kapal ke daratan, lalu mencari keberadaan korban.