Bagikan:

KENDARI - Tim SAR gabungan Basarnas Kendari menghentikan operasi pencarian terhadap seorang nelayan asal Desa Lasalimu, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) La Epo (43), yang hilang di sekitar perairan Lasalimu.

Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah mengatakan bahwa pihaknya melakukan proses pencarian hari ketujuh terhadap korban pada Senin (7/8), namun tanda-tanda keberadaan korban tak kunjung ditemukan.

"Mengingat operasi SAR telah memasuki hari ketujuh dan tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR terhadap satu orang yang terjatuh dari kapal dan hilang di Perairan Lasalimu dinyatakan ditutup," kata Arafah dikutip ANTARA, Selasa 8 Agustus.

Dia menyebutkan operasi pencarian tersebut dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. "Seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian korban dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," ucapnya.

Sebelumnya, Basarnas Kendari menurunkan Tim SAR untuk mencari seorang nelayan yang hilang di Perairan Lasalimu, Kabupaten Buton, Provinsi Sultra.

Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah mengatakan bahwa nelayan yang hilang di Perairan Lasalimu bernama La Epo (43) warga Desa Lasalimu, dia pertama kali diinformasikan hilang oleh Kepala Desa Lasalimu Pantai.

"Bapak Hanudin melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal, yakni satu orang terjatuh dari kapal dan hilang di sekitar Perairan Lasalimu, pada Selasa (1/8) sekitar pukul 21.56 WITA," kata Arafah.

Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan tersebut, pihaknya menurunkan Tim Rescue Pos SAR Wakatobi menuju lokasi dengan menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR. Jarak tempuh lokasi yang dilaporkan dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 19 mil laut.

Dia menjelaskan bahwa korban terakhir kali dilihat saat La Epo bersama lima orang rekannya hendak pergi melaut untuk mencari ikan di Perairan Lasalimu sekitar pukul 04.00 WITA.