Sejarah Kilang Minyak Dumai yang Alami 2 Kali Kebakaran Hebat
Sejarah Kilang Minyak Dumai - Kondisi Area Kompresor Gas pascakejadian ledakan dan kebakaran di PT KPI RU II Dumai yang sekarang sedang dilakukan upaya pemulihan. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Tangki pertamina dumai merupakan salah satu sarana pabrik minyak yang dipunyai oleh PT Pertamina di kota Dumai, provinsi Riau. Yuk bahas sejarah kilang minyak Dumai!

Tangki ini berperan buat menaruh bermacam produk bahan bakar minyak( BBM) serta non BBM yang diperoleh oleh kilang minyak Putri Tujuh Dumai dan Sungai Pakning.

Sejarah Kilang Minyak Dumai

Pabrik minyak Putri Tujuh Dumai serta Sungai Pakning sendiri telah bekerja semenjak tahun 1971.

Ia sudah membagikan donasi jelas kepada kemajuan serta perkembangan wilayah khususnya kota Dumai serta sekelilingnya buat pemenuhan keperluan bahan bakar nasional. 

Kilang ini pula sudah mengekspor produknya ke bermacam negara semacam Singapore, Malaysia, Thailand, Filipina, serta lain- lain.

Produk BBM serta non BBM yang diperoleh oleh kilang ini antara lain yaitu: 

 Aviation Turbine Fuel: bahan bakar pesawat terbang

- Minyak Bakar: bahan bakar untuk industri dan pembangkit listrik

- Minyak Diesel: bahan bakar untuk kendaraan bermotor diesel

- Minyak Solar: bahan bakar untuk kendaraan bermotor diesel dengan kualitas lebih baik

- Minyak Tanah: bahan bakar untuk rumah tangga dan penerangan

- Non BBM: produk turunan minyak seperti aspal, parafin, solvent, LPG, propilen, dan lain-lain.

Tetapi, tangki pertamina dumai pula sempat hadapi 2 kali kebakaran hebat yang mengancam keamanan serta area sekelilingnya.

Kebakaran awal terjadi pada tanggal 16 Februari 2014 sekitar jam 21. 45 Wib yang diprediksi dampak pipa bocor di heater 211 kilang minyak.

Kebocoran itu menimbulkan suara dentuman serta semprotan api yang besar.

Kebakaran ini sukses dipadamkan setelah sekitar 2 jam oleh aparat pemadam kebakaran dari Pertamina serta pihak terkait. 

Kebakaran kedua berlangsung pada tanggal 1 April 2023 sekitar jam 22. 40 Wib, polisi sedang menyelidiki faktornya.

Terdengar ledakan keras diiringi fibrasi kuat yang berawal dari tangki pertamina Dumai. 

Api berkobar dengan cepat serta menyala sampai ke langit malam.

Masyarakat sekitar yang kalang kabut berhamburan keluar rumah serta berupaya menghindar dari posisi kebakaran.

Perlindungan kilang minyak diperketat oleh aparat kepolisian serta Tentara Nasional Indonesia(TNI) buat mencegah masyarakat mendekat.

Kebakaran ini pula sukses dipadamkan sesudah beberapa jam dengan pertolongan dari bermacam pihak. 

Kuat Dugaan Karena Kebocoran Pipa Hidrogen

Melansir dari beberapa sumber, letusan kilang minyak PT Pertamina Refinery Bagian lI Dumai, Riau, diprediksi sebab kebocoran pipa hidrogen.

Perihal ini dikatakan Kapolda Riau, Irjen Muhammad Iqbal, habis meninjau posisi letusan kilang minyak serta pertemuan dengan pihak PT Pertamina Dumai, Minggu( 2/ 4). 

"Diduga ledakan terjadi disebabkan oleh pelepasan (kebocoran) H2 atau hidrogen di area pipa Suction Discharge Area, yang menyebabkan flash serta terbakarnya Hydrocracker Unit (HCU)," ujar Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Baginya, kebakaran kilang minyak bisa dikendalikan serta dilokalisir dengan kilat dalam durasi kurang lebih 9 menit.

"Karakteristik kebakaran adalah hidrogen, sehingga menghasilkan gelombang udara dan suara yang dahsyat yang berdampak pada lingkungan sekitar," kata Iqbal.

Ia mengatakan, disaat ini sudah dilakukan shutdown serta recovery plan dari Hydrocracker Bagian yang dibakar di zona kilang minyak.

"Sambil melaksanakan Recovery Hydrocracker Unit, Pertamina RU II Dumai memastikan pasokan BBM Riau dan Sumbagut masih dalam tahap normal dan tidak terganggu," sebut Iqbal.

Beliau merincikan, BBM tipe Pertalite buat persediaan 18 hari, solar persediaan 17 hari, Avtur persediaan 60 hari, serta Pertadex persediaan 66 hari.

"Berdasarkan pantauan di lokasi operasional Refinery Unit II PT KPI Dumai, saat ini tetap berjalan normal. Kecuali pada lokasi gangguan yang terbakar," kata Iqbal.

Habis mengadakan pemantauan lokasi serta mengadakan rapat, Kapolda Riau menemui masyarakat yang rumahnya terdampak letusan.

Tidak hanya itu, ia melihat situasi masjid serta sekolah yang rusak dampak akibat letusan, dan membagikan dukungan sosial pada masyarakat.

Sebagaimana diketahui, kilang minyak PT Pertamina di Kota Dumai, Riau, meledak, Sabtu( 1/ 4/ 2023), sekitar jam 22. 30 Wib.

Bagi masyarakat di dekat posisi peristiwa, letusan itu amat kuat sampai memunculkan getaran.

Sebagian video yang tersebar di media sosial, beberapa rumah masyarakat rusak.

Tidak hanya itu, terdapat pula atap masjid ambruk. 

Jadi setelah mengetahui sejarah kilang minyak Dumai, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!