JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri tiga partai politik, yaitu Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih solid.
Hal ini disampaikan Airlangga usai pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama para ketua umum partai politik (parpol) koalisi pemerintah selain PDIP dan Nasdem, di acara Silaturahmi Ramadan 1444 H yang digelar Partai Amanat Nasional (PAN) di Kantor PAN, Jakarta, Minggu 2 April.
"Ini KIB, ya. Ada Pak Zulhas, Pak Mardiono, dan Golkar, itu menunjukkan bahwa KIB solid dan ini bagian dari silaturahmi KIB dan juga mengundang partai-partai pemerintah, ini inisiatif dari Pak Zulhas," kata Airlangga dalam keterangannya.
Diketahui, pertemuan tertutup yang berlangsung kurang lebih satu jam ini, Jokowi bersama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto; Plt Ketua Umum PPP, Mardiono; dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak dapat menghadiri pertemuan tertutup ini dikarenakan tengah berada di luar negeri.
Airlangga juga menuturkan dalam pertemuan tersebut membahas keberlanjutan pembangunan. Dengan begitu, koalisi besar seperti KIB sangat penting karena Indonesia adalah negara besar.
"Tantangan ke depan juga beragam, baik itu climate change, geopolitik Indo-Pasifik, kemudian juga politisasi identitas masih ada," ucapnya.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, kata Airlangga, semua pihak harus bersatu, meski Indonesia masih berputar pada middle-income trap seperti negara ASEAN lainnya selain Singapura.
"Timing-nya, tadi Bapak Presiden menyatakan maksimal sampai 2038. Jadi kalau 10 tahun ini tidak selesai, ini kita berputar-putar disini saja," ucapnya.
Untuk itu, lanjut Airlangga, Indonesia butuh kebersamaan berupa koalisi dengan ideologi yang sama.
"Kami ini semuanya ada di pemerintahan, baik Pak Prabowo, Pak Zulkifli Hasan, Pak Mardiono, Cak Imin, itu DPR-nya kan juga berada dalam gerbongnya pemerintah. Oleh karena itu, gerbong inilah yang siap untuk melanjutkan program secara lebih cepat," ucapnya.