JAKARTA - Nuansa Bali terlihat kental hadir dan berbaur dengan keindahan bunga sakura di Wisma Duta Tokyo dalam pameran seni dan budaya bersama, Minggu (2/4).
Pemeran Seni dan Budaya Bali tersebut merupakan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan bagian dari peringatan 65 tahun hubungan diplomatik dan persahabatan dengan Jepang.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan Bali masih menjadi tujuan wisata favorit bagi warga Jepang di tengah adanya lima destinasi super prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kami terus mempromosikan Bali agar terus menjadi top of mind masyarakat Jepang,” katanya.
Berbagai pertunjukan ditampilkan, mulai dari tarian, gamelan Bali, peragaan busana yang memamerkan pakaian adat pernikahan dari berbagai daerah di Bali, hingga kain tenun endek yang dikawinkan dengan bayu gaya khas Jepang.
Kegiatan itu dilaksanakan di halaman Wisma Duta Tokyo yang dipayungi pohon-pohon simbol negara Jepang, sakura, seperti tradisi warga Jepang yang disebut hanami.
BACA JUGA:
Sakura Hanami adalah kebiasaan masyarakat Jepang yang menggelar piknik atau kegiatan lainnya di bawah pohon sakura yang tengah bermekaran.
Tidak hanya warga Indonesia, warga asing yang sebagian besar merupakan duta besar dan perwakilan negara sahabat untuk Jepang juga hadir dan menyaksikan serangkaian promosi budaya tersebut.
Di antara para tamu asing itu adalah duta besar Palestina, Bangladesh, Estonia, Mesir, Jamaika, Malaysia, Kamboja, Myanmar, Filipina, Thailand, Laos, dan Federasi Mikronesia.
Heri mengatakan tema Bali bukan satu-satunya yang akan ditampilkan dalam promosi budaya dan bagian dari peringatan 65 tahun Indonesia Jepang.
“Saat resepsi diplomatik nanti kita akan menggunakan tema Batak. Pada September nanti juga sudah ditentukan tema Jawa Timur, Jawa Barat, kemudian Maluku dan Sulawesi Utara,” katanya.
Tema-tema daerah diambil berdasarkan kesiapan para pemerintah provinsi untuk bekerja sama dengan Jepang di berbagai sektor.
Dalam kesempatan sama, Gubernur Bali I Wayan Koster berharap pariwisata Bali dapat kembali bangkit dengan adanya kegiatan tersebut.
“Saya berharap semakin meningkatkan kunjungan wisata Jepang ke Bali. Sebelum pandemi ada 250.000 orang per tahun dan menjadi 10 besar kunjungan wisata itu ke Bali. Sekarang sudah mencapai 100.000 orang,” katanya.
Warga negara Amerika Serikat, Noah, yang turut menyaksikan pertunjukan dan pameran tersebut mengaku terkesan dengan kain batik dan tenun.
“Ini pertama kalinya buat saya melihat batik dan itu sangat menarik. Apalagi saat ini mereka akan mengombinasikan batik dengan kain Jepang,” katanya.
Guru Bahasa Inggris di Jepang itu juga mengaku ingin membeli batik dan mengunjungi Bali suatu hari nanti.
“Atmosfer yang dihadirkan sangat bagus, jadi ingin mengunjungi Indonesia,” ujarnya.