Bagikan:

JAKARTA - Beberapa waktu lalu, warganet di Twitter ramai membicarakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang masih menyediakan pecahan uang senilai Rp20 ribu. Hanya saja keberadaan ATM dengan nominal penarikan terkecil itu sudah jarang ditemui.

Salah satunya, politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon juga ikut bernostalgia dengan ATM pecahan uang Rp20 ribu. Dirinya mengenang keberadaan ATM 20 ribuan yang sangat berguna, di mana pecahan terkecil saat itu yang dirilis sebesar Rp20 ribu dan Rp50 ribu.

Peneliti ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira menyebut, ATM dengan pecahan Rp20 ribu masih sangat dibutuhkan. Lantaran nominal penarikan uang yang terbilang kecil, ATM 20 ribuan ini bisa ditempatkan di sekitar sekolah, pasar, atau kampus. 

"ATM pecahan Rp20 ribu sebagian besar masih dibutuhkan, oleh pelajar, mahasiswa, dan pedagang," kata Bhima saat dihubungi VOI, Senin, 10 Februari malam. 

Dirinya menyebutkan jika beberapa bank masih mempertahankan ATM 20 ribuan, beberapa di antaranya seperti Bank DKI, BNI dan Bank Mandiri. Meski begitu, keberadaanya tidaklah banyak, karena biasanya bank swasta tidak lagi menyasar pecahan uang dengan nominal kecil.  

Mereka lebih memilih sasaran nasabah dari kalangan menengah dan atas. Jika dilihat dalam segi kegiatan transaksional, pasar korporat memang kerap bertransaksi dalam nominal besar. 

Tapi, kata Bhima, ATM pecahan Rp20 ribu masih dilirik oleh kelompok masyarakat rentan miskin (aspiring middle class) yang jumlahnya sekitar 115 juta jiwa di Indonesia. 

"Mereka bukan miskin tapi rentan miskin. Mereka dominannya tidak berada di kota, melainkan di daerah," ungkap Bhima. 

Terpisah, Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengungkap jika pihaknya masih mempertahankan penarikan uang Rp20 ribu dari layanan ATM miliknya. Menurut Herry, ATM tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat. 

Terlebih, Bank DKI merupakan layanan perbankan yang digunakan Pemprov DKI Jakarta dalam menyalurkan program Kartu Jakarta Pintar maupun Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul kepada pelajar dan mahasiswa. 

"Oleh karena itu, sejumlah ATM dengan pecahan tersebut kami tempatkan di beberapa lokasi segmented seperti di Universitas Pamulang," ungkap Herry. 

Ia menjelaskan, sejak Februari 2020, Bank DKI telah memiliki 1085 unit mesin ATM yang tersebar di kantor layanan Bank DKI, kantor Pemprov DKI Jakarta, kantor BUMD, instansi swasta dan rumah sakit, fasilitas umum, pusat perbelanjaan, dan mobil kas keliling.