JAKARTA - Aspek profesionalitas menjadi pertimbangan utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menunjuk Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Idham Azis.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan, penunjukan ini juga telah membuktikan, institusi Polri adalah lembaga yang inklusif dan tidak memilih pimpinan berdasarkan ras atau agama.
"Penunjukan ini membuktikan juga bahwa dalam memilih pucuk pimpinan Polri, Presiden Jokowi benar-benar hanya mempertimbangkan profesionalisme, bukan dari agamanya apa atau sukunya apa (SARA) tidak ada itu," kata Sahroni dilansir Antara, Jakarta, Rabu, 13 Januari.
Menurut Sahroni, Komjen Listyo yang kini menjabat sebagai Kabareskrim, merupakan calon yang tepat karena memiliki prestasi dan rekam jejak yang sangat baik. Dia menilai Komisi III DPR menyambut baik pengajuan nama tersebut.
"Menurut saya, Komjen Listyo Sigit merupakan calon Kapolri yang memiliki rekam jejak yang sangat baik. Hal tersebut bisa kita lihat dari kinerja dan prestasi beliau selama ini,” ujarnya.
BACA JUGA:
Selain itu, dia menilai, dengan mengajukan nama Komjen Listyo, Presiden Jokowi telah mempermudah kinerja para anggota Komisi III DPR dalam melakukan uji kelayakan dan kepatutan karena yang bersangkutan merupakan perwira yang paling cocok memegang posisi tersebut.
Sebelumnya, DPR RI menerima Surat Presiden tentang nama calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia atas nama Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo. Surpres tersebut bernomor: R-02/Pres/01/2021 dan disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.
DPR RI memiliki waktu 20 hari untuk menindaklanjutinya terhitung sejak Surpres tersebut diserahkan kepada DPR yaitu Rabu, 13 Januari.