JAKARTA - Krisis perbankan di Amerika Serikat yang makin merunyamkan masalah ekonomi negeri itu, yang sudah didera krisis inflasi selama berbulan-bulan, telah menurunkan tingkat penerimaan publik kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Menurut US News and World Report, peringkat penerimaan Joe Biden mencapai titik paling rendah dalam bulan ini.
Mengutip hasil jajak pendapat AP/NORC, laman US News and World Report menyebutkan tingkat penerimaan Biden turun dari 45 persen bulan lalu menjadi 38 persen bulan ini.
Dilansir via ANTARA, Jumat, 24 Maret, menurut jajak pendapat itu juga, hanya 31 persen warga Amerika Serikat yang yakin Biden mampu mengatasi krisis perbankan dan inflasi yang lagi menerjang negeri itu.
Rakyat AS, berdasarkan jajak pendapat AP/NORC itu, semakin pesimistis pemerintahnya telah membawa negara ke jalur benar. Hanya 28 persen yang menilai pemerintahan Biden tengah membawa Amerika ke dalam jalur ekonomi yang benar.
Survei ini digelar pada saat Biden bersiap mengampanyekan pencalonannya lagi sebagai presiden AS.
BACA JUGA:
Biden berusaha memenangi suara kelas menengah tanpa harus meminggirkan kalangan progresif dalam Partai Demokrat. Dia juga dipaksa menjawab kekhawatiran soal usianya yang sudah sepuh.
Namun, berbagai jajak pendapat menunjukkan sentimen dalam tubuh Partai Demokrat justru menguntungkan Biden di mana 76 persen kaum Demokrat mengapresiasi kinerja pemerintahan Biden, sedangkan 63 persen kaum Demokrat menilai Biden sudah benar dalam mengelola perekonomian AS.
Selain tengah memerangi inflasi tinggi, Pemerintah AS sedang direpotkan oleh dampak ambruknya Silicon Valley Bank. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk mencegah terjadinya krisis pada sistem perbankan AS.
Tahun ini sudah memasuki proses pemilu di Amerika Serikat, tapi sejauh ini Biden belum resmi menyatakan akan mencalonkan kembali.
Sebaliknya, mantan lawannya dalam Pemilu 2020 yang juga presiden sebelum dia, Donald Trump, pada November 2022 sudah menyatakan akan mencalonkan diri lagi.
Pemilihan presiden AS digelar pada 5 November 2024. Pemenang pemilihan presiden AS ini akan dilantik pada 20 Januari 2025.