Kebel Semrawut Berisiko Munculkan Percikan Api, Pemilik Utilitas Diminta Sesuai SOP
Ilustrasi instalasi kabel smrawut di Tangerang. (M Iqbal)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Utilitas Kota (PSUK) Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hananto Krisna menilai bahaya keberadaan kabel tak tertata yang menggelayut di langit-langit bangunan. Utamanya sepanjang musim hujan.

Hananto berkaca pada kejadian pohon tumbang mengakibatkan instalasi kabel jaringan udara berupa kabel fiber optic dan kabel listrik PLN menjadi semrawut. Bahkan ada kabel mengeluarkan percikan api.

Sejak kejadian pohon tumbang di Jalan Soepomo, Jakarta Selatan, pada Rabu, 15 Maret itu, Hananto mendesak agar pemilik jaringan utilitas memasang kabel sesuai standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah potensi kebakaran.

"Agar tidak terjadi kebakaran, tim satgas dari Bina Marga terus berkoordinasi dengan pemilik jaringan utilitas dalam merapikan kabel-kabel tersebut secara hati-hati, cepat dan cermat sesuai SOP," kata Hananto dalam keterangannya, Jumat, 24 Maret.

Lebih lanjut, Hananto menuturkan, proses penataan sarana dan prasarana (sarpras) kota juga dilakukan dengan mengutamakan keselamatan warga dan bersinergi dengan berbagai pihak.

Penataan sarpras yang dilakukan sesuai dengan SOP secara hati-hati ini penting diterapkan dalam rangka mewujudkan Jakarta sejajar dengan kota-kota global di dunia, karena sarpras yang tertata rapi adalah salah satu ciri kota global.

“Dalam hal penataan sarpras akibat adanya kejadian pohon tumbang yang menyebabkan sarpras kota jadi berbahaya untuk warga, dilakukan dengan prinsip utamakan keselamatan dan kenyamanan warga,” tandasnya.