Bagikan:

KUPANG - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo memastikan akan memperbarui alutsista, khususnya radar di Satuan Radar (Satrad) 226 di Desa Buraen, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Radar ini usianya sudah sangat lama, namun akan diganti dengan radar yang lebih baru," kata Fadjar Prasetyo saat meninjau secara langsung radar tersebut di Desa Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Antara, Minggu, 19 Maret. 

Usia radar di Desa Buraen itu sudah sangat tua karena dibangun pada tahun 1980-an. Oleh karena itu, saat ini untuk pengadaan yang baru sedang diproses di Kementerian Pertahanan RI.

Walaupun demikian, lanjut dia, radar tersebut masih berfungsi sangat baik dalam melacak pergerakan di wilayah udara.

Terkait dengan fasilitas pendukung lainnya, menurut dia, semuanya masih berfungsi secara normal dan bagus sehingga belum perlu untuk diganti.

Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengapresiasi Satrad Buraen dan Pemerintah Kabupaten Kupang yang turut serta merawat radar tersebut sehingga masih bisa berfungsi dengan baik.

Fadjar pun menjelaskan bahwa TNI AU telah berkomitmen untuk tetap menjaga wilayah udara Indonesia bagian selatan yang berbatasan dengan dua negara, yakni Timor Leste dan Australia.

Kasau menjelaskan bahwa keberadaan radar itu sendiri juga berfungsi sebagai radar peringatan dini (early warning) dan juga CCI yang berfungsi untuk mengarahkan pesawat tempur menuju sasaran.

Pantauan ANTARA kunjungan kerja Kasau ke Satrad 226 Buraen didampingi oleh Pangkoopsudnas Marsdya TNI M. Tonny Harjono. Hadir pula Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Febriel Buyung Sikumbang dan Kapolda NTT Irjen Pol. Johanis Asadoma.

Kedatangannya ke Satrad 226 Buraen juga merupakan salah satu rangkaian kunjungan kerjanya sebelum pada hari Senin (20/3) akan mencanangkan stunting di Aula El Tari kantor Gubernur NTT, Jalan El Tari Kupang.